Amaq Rosmidi, Pembuka Jalur Gunung Rinjani Jalur Aik Berik

03 Juli 2022 17:08

GenPI.co Ntb - Para pendaki yang melewati jalur Aik Berik, Lombok Tengah menuju Gunung Rinjani pastinya penasaran siapa orang pertama yang membuka jalur tersebut.

Dialah Amaq Rosmidi atau akrab disapa Amaq Ros. Pria paruh baya asal Gunung Paok, Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur (Lotim).

Puluhan tahun lamanya menjadi pemburu dan hidup di tengah hutan, nampaknya jejak kaki Amaq Ros memberi manfaat bagi masyarakat yang hendak menuju Gunung Rinjani atau Danau Segara Anak.

BACA JUGA:  Ini Syarat Pelimpahan Tahap 2 Tersangka RTG, Kata Kejari Mataram

Pasalnya, jalur tersebut kini telah diresmikan pihak Taman Nasional Gunung Rinjani sebagai jalur pendakian.

Amaq Ros mengaku, mulai masuk hutan sekitar tahun 1960-an atau sejak dia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

BACA JUGA:  Fitra NTB : SK Gubernur Soal MXGP, Dewan Jangan Cepat Terbuai

"Meski berbulan-bulan berada di hutan, namun tidak pernah terbesit rasa takut sama sekali. Saya di Gunung Rinjani juga punya sahabat yang tidak bisa dilihat sembarang orang," katanya kepada GenPi.co NTB Minggu (3/7).

Sahabatnya dari kalangan makhluk gaib itu juga yang mengajak Amaq Ros untuk keliling hutan. Sehingga, meski seorang diri di hutan, dia tak pernah takut.

BACA JUGA:  IJU Kritik Pemprov NTB yang Bermain Abu-abu di MXGP Samota

"Selama kita tidak menggangu maka mereka (makhluk gaib) juga tentunya tidak akan menggangu," ujarnya.

Selama menyusuri hutan, Amaq Ros tidak pernah kesasar karena lagi-lagi dia selalu diiringi sahabatnya itu.

Bahkan, binatang buas sekalipun tidak pernah menggigit atau mengancam keselamatannya.

"Pada intinya, dimana pun kita berada harus pandai-pandai membawa diri dan tidak saling mengganggu," pesannya.

Untuk bertahan hidup pada zaman itu, beras belum ada. Amaq Ros hanya mengandalkan dedaunan atau tumbuhan hutan dan rusa dari hasil buruan.

"Untuk memastikan tumbuhan itu aman dikonsumsi maka saya melihat dulu apakah hewan atau binatang memakannya atau tidak. Jika dimakan hewan berarti aman," ungkapnya.

Ilmu itulah yang diturunkan Amaq Ros kepada anak buahnya yang bernama Rosidi yang dikenal sebagai Tarzan Rinjani.

Sejak Tarzan Rinjani pensiun berburu dan diangkat sebagai mitra TNGR, Amaq Ros pun ikut menyadari bahwa berburu hanya akan merusak ekosistem.

"Sudah beberapa tahun ini saya tidak pernah masuk hutan lagi. Mungkin kalau sekarang saya masuk hutan bakal kesasar," guyonnya.

Sebelum sampai pos 4, pendaki akan menemukan sumber mata air disebelah kanan. Di situlah markas Amaq Kros saat menjadi pemburu. Sumber mata air itu pun dijuluki masyarakat sekitar mata air Amaq Ros.

Beberapa tumbuhan seperti cabai, terong, tomat dan sejenisnya ditanam Amaq Ros disekitar mata air saat itu.

Masyarakat yang pergi memancing ke Danau Segara Anak bebas memetiknya.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB