Karena Wisatawan Domestik, Hunian Hotel Naik 55 Persen

29 Juni 2022 07:00

GenPI.co Ntb - Asosiasi Hotel Mataram mencatat tingkat hunian hotel di Mataram per tanggal 1 hingga minggu ketiga Juni 2022, telah mencapai 55 persen atau naik dari bulan Mei sebesar 45 persen.

"Tingkat hunian hotel bulan Juni kita prediksi bisa mencapai sekitar 60 persen, sebab bulan ini belum habis. Biasanya kita hitung awal bulan selanjutnya," kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Yono Sulistyo dilansir dari ANTARA.

Menurut dia, kenaikan tingkat hunian hotel itu belum mencakup para tamu ajang balap motor MXGP yang berlangsung di Samota, Kabupaten Sumbawa pada 24-26 Juni 2022.

BACA JUGA:  IJU : Kreativitas Wirausaha Milenial Perlu Dikanalisasi

"Sampai saat ini kami juga bahkan belum dapat data berapa dan dari mana saja tamu yang datang ke ajang MXGP tersebut, sebab pariwisata di Kota Mataram tidak merasakan dampak apapun," katanya.

Rata-rata, katanya, hunian hotel di Mataram merupakan wisatawan domestik terutama kunjungan dari para pelaku bisnis properti, dan bisnis biro perjalanan (travel).

BACA JUGA:  Sekda NTB Pastikan Lomba Desa Berjalan dengan Baik

Sedangkan, kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) untuk saat ini belum pulih atau normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

Tamu menginap, hanya ketika ada pertemuan (meeting) dari kementerian atau kegiatan pemerintah pusat.

BACA JUGA:  Beli Minyak Goreng Curah Pakai NIK, Ini Langkah Disdag Mataram

"Sementara kegiatan dari pemerintah daerah hampir tidak ada. Kalaupun ada, tidak menginap karena mereka hanya menggelar acara dari pagi sampai sore," katanya.

Di sisi lain, pihaknya juga khawatir ke depan akan terjadi penurunan tingkat kunjungan akibat adanya wacana kenaikan harga tiket pesawat dengan daerah tujuan Lombok atau NTB secara umum.

Informasi yang diterima dari ASITA menyebutkan, untuk tiket pesawat pulang pergi, Bali-Lombok mencapai sekitar Rp2 juta sehingga kalau ke Lombok lebih mahal, dan kemungkinan wisatawan lebih memilih wisata yang murah di Pulau Jawa.

"Kue pariwisata ini kan dari Jawa, jadi merekalah yang akan diuntungkan. Kalau tiket masuk ke Lombok mahal, otomatis wisatawan cari daerah lain yang lebih murah," tutupnya.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB