PMI Ilegal Tenggelam di Batam, Gubernur NTB Turut Prihatin

22 Juni 2022 08:00

GenPI.co Ntb - Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyatakan keprihatinannya atas musibah kecelakaan kapal yang menimpa pekerja migran Indonesia (PMI) yang sebagian besar penumpangnya adalah warga Lombok.

"Tentu kita sangat prihatin dengan adanya musibah kapal tenggelam yang menyebabkan korban jiwa dari TKI kita," katanya dilansir dari ANTARA.

Menurut dia, sejauh ini Pemprov NTB sudah berupaya optimal agar masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri, melalui jalur yang resmi sehingga bisa terjamin keamanan dan keselamatan kerja.

BACA JUGA:  Viral, Guyonan TGB Tentang Ciri Khas Kopiah Gus Baha

"Sudah banyak upaya dari kami agar para PMI menggunakan jalur yang formal dan legal agar kesehatan dan keselamatannya lebih terjamin," ujarnya.

Gubernur berharap, musibah yang terjadi bisa menjadi pembelajaran berharga ke depan.

BACA JUGA:  CCTV Tersebar di 5 Lokasi, Mataram Terapkan Tilang Elektronik

"Mudah-mudahan dengan adanya berbagai musibah ini, kita semakin sadar untuk lebih baik menggunakan jalur yang resmi dan legal. Kita dorong agar PMI kita pakai jalur resmi," katanya.

Diketahui, kapal pengangkut 30 PMI ilegal dan 23 di antaranya berasal dari NTB dengan tujuan Malaysia mengalami kecelakaan di perairan laut Pulau Putri Batam, Kepulauan Riau, Kamis (16/6), sekitar pukul 19.30 WIB.

BACA JUGA:  Hipmi NTB Siapkan Pengacara Handal untuk Mardani Maming

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melindungi dan menangani keselamatan warga NTB dalam musibah tersebut.

Informasi yang diterima Disnakertrans NTB menyebutkan bahwa hari Kamis, 16 Juni 2022 sekitar pukul 19.30 WIB di sekitar perairan Pulau Putri Batam telah terjadi kecelakaan kapal cepat.

Adapun data sementara PMI asal Provinsi NTB yang berhasil diselamatkan antara lain enam orang dari Lombok Timur, lima orang dari Lombok Tengah, dua orang dari Lombok Barat.

Aryadi mengatakan, dari 23 TKI yang selamat satu diantaranya perempuan. Sementara satu TKI bernama Amat, terpaksa dilarikan ke RS Budi Kemuliaan, Kota Batam untuk dirawat intensif, lantaran sempat tenggelam dan kebanyakan minum air laut.

"Untuk sementara unsur SAR masih melaksanakan pencarian di lokasi kejadian dan dilaksanakan pendalaman," katanya.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB