Cegah Sampah ke Laut, Dinas PUPR Mataram Pasang Jaring di Sungai

20 Juni 2022 06:00

GenPI.co Ntb - Pemerintah Kota Mataram akan memasang jaring sampah di muara Pantai Loang Baloq atau bagian utara Kali Unus untuk mencegah sampah dari kali terbuang ke laut yang dapat mengganggu kebersihan kawasan sekitar pantai.

"Jaring sampah di muara Pantai Loang Baloq kami targetkan Senin (20/6) sudah terpasang. Sekarang kami sedang melakukan persiapan akhir," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman dilansir dari ANTARA.

Dijelaskan, panjang jaring sampah yang dipasang di muara tersebut sekitar 20 meter, atau selebar Kali Unus yang bermuara di muara Pantai Loang Baloq.

BACA JUGA:  Puluhan PMI Ilegal Asal NTB Kecelakaan, 7 Masih Hilang

Sementara untuk memastikan pengangkutan sampah yang terjaring, pihaknya akan menyiapkan petugas khusus untuk mengontrol jaring sampah.

"Kalau volumenya setiap hari penuh, kami angkut setiap hari. Untuk anggaran kami gunakan anggaran rutin swakelola," katanya.

BACA JUGA:  Beri Contoh, Bupati Lotim Dorong Eselon II dan III Berkurban

Dia berharap, pemasangan jaring sampah di muara Pantai Loang Baloq bisa melindungi agar kawasan pantai tetap terjaga dari pencemaran akibat sampah dan lain-lain.

"Apalagi, Taman Loang Baloq kini berhasil masuk 50 besar nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, dan penilaian tahap berikutnya dijadwalkan 24 Juni 2022," katanya.

BACA JUGA:  Negatif Covid-19, Kloter Utuh Mataram Berangkat ke Tanah Suci

Sebelumnya, Dinas PUPR juga telah memasang jaring di Jembatan Ampenan sebagai upaya menangani sampah di Sungai Jangkuk agar tidak menjadi masalah di muara.

"Keberadaan jaring di Jembatan Ampenan cukup efektif mengurangi volume sampah di sungai yang mengalir ke muara," katanya.

Menurutnya, dalam sehari sampah yang terjaring sebanyak tiga hingga empat dump truk. Namun, beberapa pekan terakhir ini terjadi penurunan sampah yang diangkut menjadi dua hingga tiga dump truk.

Penanganan sampah di sungai dan saluran, ujarnya, merupakan pekerjaan yang cukup berat, sebab petugas bekerja dua kali, yakni mengangkut sampah ke atas sungai atau saluran, baru bisa diangkat ke dump truk.

"Karena itu, kami berharap kesadaran masyarakat mulai tumbuh dengan tidak lagi membuang sampah di sungai atau di saluran," katanya.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB