GenPI.co Ntb - Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) 1 Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) masih ragu dalam membasmi eceng gondok yang berkembang pesat di Bendungan Batujai.
Dari 1000 hektare luas bendungan, sedikitnya ada 500 hektare atau 50 persen yang ditumbuhi eceng gondok.
Humas BWS NT 1 Abdul Hanan mengatakan, ada sisi plus minus dalam membasmi eceng gondok sehingga pihaknya masih ragu.
Sisi plusnya, kata dia, eceng gondok dapat menjernihkan air dan membantu nelayan karena banyak menghasilkan ikan.
Adapun sisi minusnya adalah terjadinya pendangkalan sungai, merusak lingkungan perairan dan lainnya.
Meski begitu, pihaknya telah berupaya dalam membasmi sedikit demi sedikit tumbuhan eceng gondok.
"Upaya operasi dan pemeliharaan telah kami lakukan. Namun belum bisa dilakukan secara maksimal," katanya kepada GenPi.co NTB Selasa (7/6).
Berbicara ukuran keberhasilan membasmi eceng gondok, Hanan belum bisa memastikan sudah berapa persen yang sudah ditangani.
Mengingat, meski sudah dilakukan pengerukan namun tetap saja tumbuh kembali, terlebih saat musim hujan.
Dia mengaku telah bekerja sama dengan 3 kelompok masyarakat (Pokmas) sekitar bendungan untuk membantu menangani eceng gondok.
Bahkan, anggaran yang diberikan dalam satu tahunnya sekitar 200 juta hanya untuk membasmi eceng gondok.
Sementara itu, salah seorang aktivis di Kabupaten Loteng Saidin mengatakan, seharusnya BWS mengombinasikan semua solusi untuk membasmi total eceng gondok.
"Jangan setengah-setengah, bila perlu ikan dilepas, manusia dipakai dan mesin juga dimanfaatkan untuk membasmi eceng gondok," ujarnya.
Dia memaparkan bahwa tim ahli sudah memberikan solusi kepada BWS untuk menangani eceng gondok dan sejatinya semua solusi tersebut harus dikombinasikan.
"Bila perlu adakan sayembara untuk masyarakat agar terlibat membasmi eceng gondok," ungkapnya.(*)