BRI Perkuat Komitmen Atasi Perubahan Iklim

05 Juni 2022 20:00

GenPI.co Ntb - Komitmen untuk turut berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim terus digalakkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Agenda ini bersamaan dengan Hari Lingkungan Hidup Internasional yang jatuh pada 5 Juni 2022, BRI terus berinovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital sehingga dapat mengurangi potensi emisi korban serta penggunaan sumber daya alam.

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengungkapkan, komitmen tersebut juga sejalan dengan implementasi Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola) atau ESG. 

BACA JUGA:  Disdik Mataram Imbau Upacara Bendera Digelar Setiap Senin

“Perseroan menyadari bahwa perubahan iklim memiliki dampak signifikan yang secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian nasional yang kemudian berdampak pada kinerja perbankan,” katanya melalu rilis yang diterima GenPI.co NTB. 

Dalam upayanya mengatasi dampak perubahan iklim, BRI sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia terus meningkatkan pembiayaan pada sektor-sektor berkelanjutan.

BACA JUGA:  Mantap, BRI Dinobatkan Menjadi Bank Terbaik 2022

Hingga kuartal I-2022, penyaluran kredit ke sektor hijau (green sector) mencapai Rp639,9 triliun atau tumbuh 13,4 persen secara year on year (YoY).

Pembiayaan tersebut didominasi oleh sektor UMKM sebesar Rp568,4 triliun. Lebih lanjut, sebanyak Rp45,2 triliun ke sektor pengelolaan sumber daya alam dan penggunaan lahan berkelanjutan, Rp14,6 triliun ke sektor clean transportation.

BACA JUGA:  Kapal Mati Mesin di Selat Lombok, Tim SAR Selamatkan Puluhan Bule

Kemudian, sebanyak Rp2,1 triliun kepada sektor green building dan Rp6,3 triliun ke sektor yang terkait renewable energy.

Penyaluran pembiayaan ke green sector tersebut juga ditopang oleh aksi korporasi perseroan, yakni penerbitan sustainability bond senilai USD 500 juta pada 2019 lalu.

Dana yang dihimpun perseroan tercatat telah digunakan untuk aktivitas sosial sebesar 69 persen dan green projects sebesar 31 persen.

“Risiko perubahan iklim ini dapat mempengaruhi kegiatan operasional nasabah pinjaman perbankan dan performa ekonomi mereka yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan mereka untuk membayar pinjaman yang telah diberikan oleh bank,” tutupnya.(*)

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB