GenPI.co Ntb - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) saat ini sudah menyerang sedikitnya 904 hewan ternak berupa sapi.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Loteng M Taufiqurrahman mengatakan, jumlah itu tersebar di 9 kecamatan dari 12 Kecamatan yang ada.
"Kecamatan Praya, Janapria dan Pringgarata masih bebas. Jumlah desa yang sudah diserang PMK sebanyak 25," katanya kepada GenPi.co NTB, Senin (23/5).
Arman mengaku, sampai saat ini belum ada hewan yang mati. Adapun yang dipotong paksa sebanyak 1 ekor.
Dia mengaku, telah melakukan pengobatan dengan baik di wilayah yang kasusnya tinggi. Seperti halnya di Praya Tengah.
"Kami memaksimalkan pengobatan yang diberikan pemerintah pusat," ujarnya.
Untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus, pihaknya mendorong kerjasama dengan semua kabupaten untuk penutupan lalu lintas ternak.
Beberapa pasar hewan pun saat ini masih ditutup selama 2 sampai 3 Minggu ke depan.
"Selanjutnya, kami akan evaluasi dan setelah itu dilakukan pembukaan pasar secara selektif. Kami akan lihat pasar mana yang sudah siap dibuka," jelasnya.
Dari Kementerian sendiri telah meminta untuk dilakukan pembukaan pasar sebelum hari raya Qurban.
"Saat pembukaan pasar kami akan melakukan screening terhadap hewan secara ketat," terangnya.
Pihaknya mengimbau kepada peternak untuk menerapkan isolasi ternak, melakukan biosecurity atau penyemprotan disinfektan dan meminta peternak jika menemukan gejala segera hubungi petugas kesehatan hewan untuk selanjutnya dilakukan pengobatan.(*)