GenPI.co Ntb - Komisi IV DPRD Lombok Tengah (Loteng), menilai penanganan HIV/AIDS terkesan tertutup.
Bahkan pemerintah kabupaten, dianggap tidak serius melakukan penanganan penyakit menular ini.
"Seolah-olah menjadi kewajiban dinas tertentu saja," ujar Ketua Komisi IV DPRD Loteng Ahmad Supli, kepada GenPi.co NTB Senin (6/12/2021).
Supli berkata, semua pihak harus dilibatkan. Baik pemerintah maupun masyarakat.
"Dunia usaha juga harus bersinergi menangani persoalan penyakit ini," ujarnya.
Ia mencontohkan, dengan sinergi semua pihak dalam penanganan Covid-19 bisa diselesaikan.
"Kenapa tidak dilakukan untuk HIV/AIDS," ujarnya.
Adanya fakta, pengidap dan korban HIV/AIDS didominasi Ibu Rumah Tangga (IRT) juga harus menjadi kajian mendalam.
"Dari mana asal muasal penularannya, ini segera pihaknya kaji," ujarnya.
Sehingga tambah dia, dengan kajian mendalam maka ada penanganan yang tepat terhadap penyakit ini.
Politisi PKS ini pun merasa prihatin, dengan meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS di Gumi Tata Tuhu Trasna.
Atas dasar itu, waktu dekat pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten.
"Langkah-langkah konkret harus segera dilakukan," imbuhnya.(wawan/*)