Tradisi Ziarah Makam Masyarakat Lombok Padati Pekuburan

03 Mei 2022 12:00

GenPI.co Ntb - Sejumlah tempat pemakaman umum (kuburan) di wilayah Lombok dipadati oleh warga sejak dini hari hingga siang pada Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Warga yang datang tersebut untuk melakukan ziarah kubur yang telah menjadi tradisi setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.

Seperti di pemakaman umum Merobok Desa Gemel, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, mulai pukul 05.00 Wita setelah selesai Salat Subuh warga berdatangan ke pemakaman untuk melakukan zikir dan doa, supaya orang tua maupun keluarga mereka yang telah meninggal dunia selamat di alam barzah.

BACA JUGA:  Ramadan dan Lebaran Dongkrak Bisnis Kecil dan Menengah BRI

Warga terlihat membawa air menggunakan botol atau teko air minum yang telah diisi air bercampur dengan bunga dan ditaruh di atas makam orang yang didoakan.

Selanjutnya mereka melakukan zikir dan doa, setelah itu baru menabur bunga yang telah dicampur dengan air tersebut di atas makam.

BACA JUGA:  Ini Alternatif Libur Lebaran Idul Fitri di NTB

"Saya datang untuk ziarah kubur di makam orang tua," kata Candra pengujung ziarah kubur di Praya, Senin.

Tradisi ziarah kubur yang dilakukan setiap hari Lebaran tersebut, membawa berkah atau rezeki bagi para penjual air minum dan bunga serta juru parkir dadakan.

BACA JUGA:  Menjaga Kolesterol Ketika Silaturahim Lebaran

Seperti di pemakaman umum di Kota Mataram, para pedagang bunga dan air berjejer menawarkan dagangannya kepada para pengunjung.

"Bunga pak, tiga bungkus Rp5 ribu," kata salah satu penjual bunga.

Omzet penjualan bunga mulai dari H-1 Lebaran hingga hari lebaran terus meningkat bila dibandingkan dengan sebelumnya. Dimana sebelum lebaran omzet penjualannya mencapai Rp50 ribu per hari, namun saat lebaran meningkat Rp100 ribu lebih.

"Banyak yang beli kalau hari Lebaran," katanya.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB