Pantai Amahami Berwarna Coklat, Diduga Limbah Pertamina

28 April 2022 07:00

GenPI.co Ntb - Masyarakat di Kota Bima sedang dibuat heboh dengan gumpalan coklat di sepanjang Pantai Amahami. Warga pun masih bertanya-tanya apa yang menyebabkan laut berubah warna.

“Soal pastinya belum tahu. Ada yang bilang limbah, ada yang bilang endapan di dasar laut,” kata Iman Soryo Wibowo, Kamis (27/4).

Iman pun mengaku sudah bertanya ke beberapa pihak terkait, jawaban yang didapat. Termasuk kemungkinan dari limbah jagung yang saat ini tengah panen.

BACA JUGA:  Spot Foto Cantik, Datang ke Pantai Are Guling

“Belum jelas juga. Tapi, luas sekali yang coklat-coklat itu,” sambungnya.

Dari video yang beredar tampak ada seseorang yang menggunakan kapal membelah gumpalan diduga limbah ini. Dia mengatakan, laju perahu seperti berada di atas es.

BACA JUGA:  Selamat, Amri Terpilih Sebagai ED Walhi NTB

Sementara itu, Direktur Walhi NTB Amri Nuryadin mengatakan, dugaan sementara adalah dumping limbah. Pertamina adalah kegiatan usaha yg paling dekat dengan wilayah pencemaran.

Dalam RZWP3K NTB Perda Nomor 12 tahun 2017, pada pasal 48 dinyatakan bahwa Teluk Bima sebagai salah satu wilayah tempat zonasi pemasangan pipa bawah laut.

BACA JUGA:  Jelang Lebaran, Belasan Liter Arak Bali Diamankan dari Warga Bima

“Jadi harus diperiksa. Dan dari Pertamina harus memberikan klarifikasi,” katanya.

Amri pun meminta pemerintah daerah maupun provinsi harus cepat mengambil tindakan terkait kondisi tersebut. Harus memberikan lingkungan yang sehat dan baik bagi warga sebagai amanat dari undang-undang bernegara.

“Terkait luasan wilayah yang tercemar, kami akan segera berikan informasi,” sambungnya. 

Pada tahun 2020, kata Amri, tumpahan minyak juga pernah terjadi di perairan laut Pelabuhan Bima hingga ke Kelurahan Kolo Kota Bima, pada saat pembongkaran Minyak Marine Fuel Oil (MFO) atau minyak hitam oleh Pelindo III Bima NTB.(*)

 

 

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB