GenPI.co Ntb - Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Indonesia masih saja dilemparkan kelompok-kelompok tertentu.
Ketua DPD Partai Demokrat NTB Indra Jaya Usman Putra atau akrab disapa IJU cukup miris dengan hal tersebut.
Hal tersebut terus menggelinding di tengah mahalnya harga minyak goreng, naiknya kebutuhan pokok, dan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
"Sudah saja itu, kami di daerah ini butuh sikap pemerintah disaat melambungnya harga kebutuhan," katanya, Sabtu (9/4).
IJU menyebut, dalam situasi Ramadan seperti ini, segala kenaikan kebutuhan pokok cukup terasa di masyarakat.
Bukan hanya masyarakat kurang mampu, kelompok masyarakat kelas tengah pun merasakan hal serupa.
"Kita ikuti saja rotasi kepemimpinan yang telah sesuai konstitusi. Dua periode masa jabatan," tandasnya.
IJU menyoroti soal mahalnya harga minyak goreng, padahal Indonesia salah satu penghasil kelapa sawit terbesar dunia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan menyebut ada indikasi kartel. Namun, hingga kini urusan minyak goreng belum menemukan ujung.
Kondisi semakin diperparah, ketika diam-diam pemerintah menaikkan harga BBM. Momentum yang semakin membuat kondisi kian semerawut.
"Jangan hianati rakyat, kami di daerah cukup merasakan kebijakan yang kurang tepat ini," imbuhnya.
IJU sepakat dengan penegasan yang disampaikan oleh Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk fokus memperjuangan rakyat.
Semuanya tak perlu ikut dalam polarisasi wacana perpanjangan kekuasaan presiden.(*)