Potensi Kejutan Pada Pileg 2024, Begini Prediksi M16

07 April 2022 09:00

GenPI.co Ntb - Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6 melihat kecenderungan gerakan politisi di NTB yang terjadi beberapa waktu terakhir akan memicu kejutan di Pemilihan Legislatif ( Pileg ) 2024

Direktur M16 Bambang Mei Finarwanto memprediksi akan terjadi migrasi atau eksodus politisi ke partai politik lain yang dianggap lebih menjanjikan.

"Tentu ada tawaran istimewa. Konsesus dibicarakan dengan ukuran sama-sama menguntungkan," katanya kepada GenPI.co NTB.

BACA JUGA:  Gaya Politik AHY Layak Menjadi Contoh Generasi Muda

Pria yang akrab disapa Didu ini menyebut, politik hari ini telah bertransformasi, politik lebih modern dan dinasim. Ideologi politik dapat dinafikan manakala tak ada mutualisme antara politisi dan partai politik.

Apalagi, kata dia, hampir dua tahun ini kondisi perekonomian masyarakat berantakan dihantam badai pandemi covid 19.

BACA JUGA:  Ingin Mengabdi, Putri HBK Putuskan Mengambil Jalur Politik

Hal ini juga berpengaruh pula terhadap kondisi cash-flow para politisi dalam mengatur keperluan beaya entertain politiknya.

"Sehingga munculnya tawaran insentif politik elektoral dari Parpol untuk menggaet politisi yg memiliki kantong suara maupun rekam jejak yang jelas pada Pileg 2024 akan marak dan masif," ucap Didu memprediksi.

BACA JUGA:  Banyak Ucapan Terima Kasih untuk Presiden, Begini Kata M16

Kondisi kian kompetitif dengan muncunya partai baru dengan mengusung berbagai jargon politik untuk menarik simpati rakyat, maka hal tersebut menjadi peluang dan harapan bagi Politisi dalam menentukan afiliasi maupun karier politiknya.

"Belajar dari Pemilihan Legislatif sebelumnya, tentu dlm Pileg 2024 parpol lama maupun baru ( baca: non parlementer ) ingin memperoleh suara elektoral terbanyak," imbuhnya.

Didu mengambil contoh, pada akhir medio Desember 2021 misalnya, ada peristiwa penting bagaimana tokoh-tokoh utama NW Anjani menyatakan diri bergabung dengan Partai Gerindra.

Tentu Partai Gerindra menyambut dengan tangan terbuka dukungan NW karena ujung-ujungnya tentu agar suara Elektoral Gerindra bertambah secara Signifikan.

" Apapun argumentasinya setiap rangkaian peristiwa politik tak terlepas ada transaksi politik yang adil sebagai bentuk simbiosis mutualisme," imbuh lelaki yang mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB.

Partisipasi pemilih di NTB naik secara signifikan.

Pada Pemilu 2014 partisipasi pemilih 77 persen. Sementara Pemilu 2019 tingkat Partisipasi Pemilih 82 persen. Melebihi target secara nasional yakni 77,5 Persen.

Anatomi Pemilih di NTB yang cenderung Friendly Politik mengindikasi pula Pendidikan Civic yang dilakukan oleh kalangan Stakeholder berlangsung dengan baik.

Publik NTB secara keseluruhan tidak bisa lagi dikatakan a politis atau buta Politik.

Dikatakan, rivalitas yang kuat antara kader organik partai dengan kalangan diaspora Politik yang ingin secara instan terlibat mewarnai konstelasi Pileg 2024 akan terjadi.

Keberadaan para diaspora politik yang awalnya bukan kader organik partai menarik diamati kecendrungannya dalam Pemilu 2024 baik sebagai caleg maupun vote getter.

"Maka tak heran dalam Pemilu 2024 mendatang , susunan caleg partai ataupun vote getter akan diwarnai oleh figur/ tokoh yang baru berafiliasi untuk menambah perolehan suara rakyat," ujarnya.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB