Waspada, Media Sosial Dipenuhi Konten Agama Intoleran

23 Maret 2022 15:00

GenPI.co Ntb - Media sosial dipenuhi oleh konten agama yang didominasi oleh intoleransi.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwahid saat mengisi regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional NTB, Rabu (23/3).

"Dari data Setara itu konten agama yang intoleran di dunia maya mencapai 67,7 persen," katanya.

BACA JUGA:  Pemprov NTB Gelar Musrenbang RKPD, Apa yang Dibahas?

Untuk itu dia mendorong, Duta Damai Dunia Maya Regional NTB mampu menghadirkan konten-konten agama sebagai kontra narasi.

Menunjukkan agama yang rahmatan lil alamin. Membawa rahmah bagi sekalian alam.

BACA JUGA:  ITDC Apresiasi Dukungan dari Pemprov NTB

Jenderal bintang satu ini melanjutkan, aksi terorisme yang memanipulasi dan mendistorsi agama. Tak hanya dalam satu agama saja.

"Virus (terorisme) yang berpotensi pada setiap manusia," akunya.

BACA JUGA:  Waspadai Paham Radikalisme di Media Sosial

Lebih lanjut, kekerasan yang dihadirkan oleh pelaku terorisme dapat dengan fisik atau psikis, dengan narasi yang membuat teror di tengah masyarakat.

"Menimbulkan korban jiwa dan merusak objek vital. Motifnya ideologi, politik, dan gangguan keamanan," imbuhnya.

Semua teroris berpaham radikal dan ekstrem. 

Aksi Densus 88 yang menangkap pelaku terorisme sebagai tindakan preventif justice. Hal ini dilakukan karena mereka telah menyiapkan latihan perang, kemudian rapat-rapat khusus yang membahas penyerangan.

"Dari Densus 88 menangkap 1.400 orang. Aksi mereka digagalkan sebelum melakukan teror," imbuhnya.

Nurwahid pun sempat menyinggung aksi pawang hujan saat acara di Sirkuit Mandalika. Ada sebagian yang menegarai aksi pawang tersebut sebagai bidah dan perbuatan salah.

"Ini kearifan lokal jangan anti budaya. Kalau anti-anti budaya, pemerintah yang sah itu berarti radikal," tutupnya.(*)

 

 

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB