GenPI.co Ntb - Dinas Perdagangan Provinsi NTB menyebut persoalan kelangkaan minyak goreng akan segera dapat diatasi.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Fathurrahman dalam rapat terbatas yang juga dihadiri oleh Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah.
"Apalagi menjelang perhelatan MotoGP, harus segera diatasi agar tidak mencuat," ucap Fathurahman dilansir dari laman Website Pemprov NTB.
Dikatakan, pelaku UMKM maupun industri-industri kuliner yang berpartisipasi mensukseskan event MotoGP membutuhkan pasokan minyak goreng demi terjaminnya kebutuhan saat pelaksanaan event tersebut.
Selain itu dijelaskannya, rapat terbatas ini untuk mengetahui kuota minyak goreng untuk NTB. Sehingga dapat dipantau.
Pasokan minyak goreng terhubung dengan produsen mana saja dan distributor lokal di NTB.
"Semua ini agar kita dapat mengawasi dan memantau rantai pasoknya," tandasnya.
Menurut data, kebutuhan minyak goreng untuk NTB 1,7 juta liter sampai 2,2 juta liter perbulan.
Atau dikonversikan antara 50 ribu-60 liter perhari.
Dari paparan beberapa distributor di NTB khususnya di Pulau Lombok, kata Fathurrahman, saat ini para distributor hanya mampu sediakan kurang lebih 1.500 liter perhari.
Dijelaskan, pasokan minyak goreng dari produsen ke distributor belum secara kontinyu tersedia.
"Kadang dalam sehari, datang 2-3 kontainer. Dalam sehari atau dua hari langsung di droping ke retail dan pasar, sehingga hari berikutnya sudah tidak ada," ucapnya
Untuk itu, dia mengaku terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Satgas dan para distributor untuk mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan minyak goreng.
“Termasuk untuk mengikuti ketetapan HET minyak goreng sebesar Rp14.000 tiap liter. Namun saat ini harga yang beredar dipasar tembus hingga angka Rp18.000-25.000 tiap liter,” ujarnya.
Ditambahkan, lanjutan ratas tersebut akan ada pertemuan berikutnya, untuk mengkrucutkan solusi kebutuhan pokok minyak goreng.(*)