GenPI.co Ntb - Menyikapi permasalahan kebutuhan pokok minyak goreng dan menjaga ketersediaan stok barang kebutuhan pokok, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, harus mulai memperbaiki pola distribusi.
Dikatakan, minyak goreng dari distributor ke retail dan pasar hingga sampai kepada masyarakat.
"Pola dan rantai distribusinya harus dipikirkan jalan keluarnya," katanya, Selasa (8/3).
"Jadi hal seperti ini jangan dibiarkan terlampau lama, harus ada solusi untuk mengurai permasalahan tersebut," tandas Wagub.
Hal ini disampaikan oleh Wagub dalam rapat terbatas (Ratas) dalam rangka menyikapi permasalahan kebutuhan pokok minyak goreng dan menjaga ketersediaan stok barang kebutuhan pokok di Ruang Rapat Sangkareang Kantor Gubernur NTB.
Ummi Rohmi sapaan Wagub NTB ini berharap agar pintu masuknya minyak goreng dari pabrik ke distributor-distributor di NTB harus jelas.
Baik itu jumlah distributor, cara droping ke retail maupun pasar hingga ke konsumen atau masyarakat.
"Jadi harus kita tahu masuknya ke NTB, normalnya perbulan itu berapa, sehingga ketahuan prosentase terpenuhinya kebutuhan minyak goreng," tandasnya.
Asosiasi pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) membahas mengenai supply and demand minyak goreng di NTB, Wagub juga menegaskan, soal minyak goreng ini bukan hanya di NTB, tetapi menjadi persoalan di hampir seluruh daerah.
Menurutnya, pemerintah sedang menyiapkan sejumlah langkah. Salah satunya terkait upaya penambahan alokasi dan kuota minyak goreng.
Setiap bulan dibutuhkan 1,7 juta hingga 2 juta liter untuk kebutuhan konsumsi masyarakat.(*)