Begini Ide Pemkab Loteng untuk Jajanan Tradisional

03 Maret 2022 19:00

GenPI.co Ntb - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) meminta kepada semua pihak untuk ikut memikirkan kebutuhan konsumsi skala besar dalam event MotoGP.

Para lelaku usaha kuliner diminta agar bisa menyesuaikan makanan yang dibutuhkan pengunjung.

Pemkab Loteng pun memiliki ide untuk makanan tradisional seperti ore, cerorot, burasak, kerontongan dan sejenisnya diharapkan dapat dikemas dengan lebih menarik.

BACA JUGA:  Gawat, TKPKD Loteng Sebut Program Kemiskinan Kurang Koordinasi

Wakil Bupati Loteng M Nursiah mengatakan, dari perkiraan penonton MotoGP yang cukup tinggi tentunya membutuhkan persiapan konsumsi yang cukup banyak.

Untuk itu, masyarakat Loteng harus dapat menyediakan kebutuhan ini dan memanfaatkannya sebaik mungkin.

BACA JUGA:  Bupati Loteng Senang Program Kemenparekraf Libatkan Warganya

"Perlu ada upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah usaha kuliner di Loteng," katanya, kepada GenPi.co NTB, Kamis (3/3).

Ditegaskan, langkah-kangkah yang dapat dilakukan yakni mendorong masyarakat untuk menggali kekayaan kuliner daerah untuk diperkenalkan bukan hanya ke tingkat nasional tetapi juga tingkat internasional.

BACA JUGA:  Anggota DPR RI dari PPP Temui Milenial Loteng, Bahas Apa?

Seiring dengan perkembangan pembangunan, dibutuhkan peran serta semua unsur masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Geliat ekonomi masyarakat yang dipicu adanya event MotoGP tentunya sangat diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Loteng.

"Kondisi ini harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, keberadaan Ikaboga menjadi salah satu jawaban akan kebutuhan kuliner di Loteng.

Pihaknya sangat mengharapkan lembaga ini dapat berperan secara penuh dalam upaya pengembangan kuliner di daerah tersebut.

"Dalam mengembangkan kegiatan kuliner ini, Ikaboga harus dapat menyesuaikan dengan pakem-pakem standar internasional," terangnya.

Selain itu, kekayaan alam daerah yang sangat luar biasa perlu dikembangkan untuk menambah khazanah kekayaan kuliner di Loteng.

Nursiah mencontohkan, pisang dapat diolah bukan hanya berupa kripik pisang saja, sementara jantung pisangnya bisa dijadikan makanan tradisional seperti ares.

Tantangan ke depan, kata dia, bagaimana caranya agar makanan ares ini bisa dinikmati sampai ke luar daerah.

Makanan-makanan tradisional, diharapkan dapat bersaing dengan produk-produk dari luar daerah.

Untuk itu, perlu diperhatikan mengenai pengemasan, kualitas daya tahan makanan, kebersihan, kandungan gizinya dan pemasarannya.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB