GenPI.co Ntb - Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Daerah Pemilihan Pulau Lombok H Bambang Kristiono menggelar reses ke Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.
Dia bertemu dan berkomunikasi langsung dengan masyarakat penerima bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementrian PUPR.
Program BSPS adalah bantuan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumahnya beserta prasarana, sarana dan utilitas umumnya.
“Di Kecamatan Batu Layar saya memperjuangkan bantuan BSPS atau yang biasa disebut program bedah rumah sebanyak 50 unit,” katanya, Kamis (3/3).
Menurutnya, program BSPS termasuk program padat karya tunai yang melibatkan banyak tenaga kerja, antara lain: Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), Koordinator Fasilitator (Korfas), dan tenaga tukang yang diambil dari penduduk setempat.
“Selain untuk membantu yang sangat membutuhkan perbaikan rumah juga bisa membantu tetangga dan masyarakat sekitar mendapatkan penghasilan tambahan sebagai tukang,” lanjut Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini.
Diakhir sambutannya, HBK juga mengajak berdiskusi masyarakat yang hadir dalam kegiatan reses tersebut terkait kondisi perekonomian yang cukup sepi diakibatkan oleh bencana yang beruntun.
“Sebelumnya Lombok mendapatkan musibah gempa bumi yang cukup lama, sehingga infrastruktur pariwisata banyak yang mengalami kerusakan, ditambah dalam proses pemulihan ternyata pandemi Corona langsung menghantam,” imbuhnya.
Sementara itu, Lahmuddin, Tenaga Ahli HBK untuk wilayah Lombok Barat menyebutkan bahwa adanya bantuan BSPS untuk wilayah tersebut adalah murni perjuangan HBK di DPR RI.
“Biarpun bapak HBK ditugaskan di Komisi I DPR RI, tapi dengan kekuatan lobby dan jaringan yang luas, beliau bisa membawa program yang sangat dibutuhkan masyarakat ini ke daerah pemilihannya,” katanya.
Sementara itu, Juna salah satu perwakilan warga penerima BSPS ini mengaku bersyukur karena bisa merenovasi rumahnya menjadi lebih layak huni dan nyaman.
“Sekarang saya lebih tenang, karena kondisi seperti ini sangat susah untuk menabung untuk memperbaiki rumah," katanya.
"Sekarang pariwisata sedang sepi jadi penghasilan sehari-hari hanya cukup untuk makan,” kata pria yang mengaku berprofesi sebagai pedagang oleh-oleh keliling ini.(*)