Mengenal Habiburahman, Pelopor Desa Wisata MasMas Lombok Tengah

26 Februari 2022 18:00

GenPI.co Ntb - Nama Habiburrahman Yusuf, sudah tidak asing bagi para pegiat pariwisata di Lombok Tengah.

Selama ini, pria yang menjabat sebagai Kepala Desa MasMas itu banyak berjasa memajukan pariwisata di wilayahnya.

Salah satu keberhasilannya, adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui pembelajaran bahasa asing.

Sebelum menjadi Kepala Desa, Habiburrahman banyak berkecimpung di dunia pariwisata.

Dia diketahui, banyak bergaul dengan para pegiat pariwisata, sehingga tidak heran memiliki jaringan sangat luas.

Habiburrahman dikenal sebagai sosok yang kreatif. Ide atau gagasannya sangat brilian.

Pembentukan Desa Wisata MasMas, merupakan satu dari sekian banyak keberhasilannya di bidang pariwisata.

Jejaring yang dimilikinya tidak semata kepentingan pribadi, melainkan lebih banyak digunakan untuk masyarakat.

Banyak kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata dilakukan, seperti kursus bahasa Inggris dan Arab secara gratis.

Kursus bahasa Inggris dan Arab, di rumah Habiburrahman sudah ada sejak 2012.

Sudah tidak terhitung lagi, jumlah murid yang lulus dan mahir berbahasa asing melalui kursus itu.

Untuk kursus bahasa Inggris, dijadwalkan Senin-Kamis mulai pukul 06.00 sampai dengan 07.00 Wita.

Sebelum berangkat ke sekolah, para murid terlebih dahulu mengikuti kelas bahasa di tempatnya.

“Jadi pagi buta mereka sudah di rumah dengan seragam sekolah mengikuti kelas bahasa," katanya kepada GenPI.co NTB, Sabtu (26/2/2022).

Kursus di tempatnya, banyak mengadopsi metode pembelajaran di Kampung Inggris Pare Kediri, Jawa Timur.

Kelas dibagi menjadi dua, yakni vocabulary dan language. Untuk vocabulary, murid harus menghafal minimal 500 suku kata.

Setelah itu, dilanjutkan dengan percakapan dengan bahasa Inggris.

Di tahap ini, peserta didik diwajibkan berbicara dengan teman maupun pengajar dengan bahasa Inggris.

Bagi yang kedapatan menggunakan bahasa selain Inggris akan dikenakan sanksi, misalnya menyapu halaman.

Agar lebih fasih, pihaknya mendatangkan tamu wisatawan mancanegara untuk berinteraksi langsung dengan peserta didik.

Selama kunjungannya, turis dipandu para murid berkeliling desa dan melihat spot wisata dan keseharian masyarakat.

Sedangkan untuk pembelajaran bahasa Arab, dimulai dari Jumat sampai dengan Minggu.

"Bedanya, untuk kelas ini mereka diharuskan menginap," ujarnya.

Selama tiga hari, mulai pagi hingga malam mereka disibukkan dengan berbagai mata pelajaran.

Mulai dari bahasa Arab, Tahfiz, Tilawah, kajian Qur’an Hadis dan lain-lain.

Dengan metode, jadwal dan disiplin yang diterapkan selama ini, lama pembelajaran hingga mahir memakan waktu empat bulan.

Untuk pengajar, pihaknya mendatangkan dari luar dan beberapa pengajar merupakan alumni.(*)

Redaktur: Zainal Abidin Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB