GenPI.co Ntb - Pekerja Migran Indonesia asal NTB masih menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar bagi negara. Pemprov NTB berupaya mewujudkan NTB zero unprosedural migrant atau pengiriman pekerja migran Indonesia ilegal.
Pemprov NTB menggandeng the International Organization for Migrant (IOM) United Nations.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, saat menerima audiensi IOM UN secara daring di ruang kerjanya.
“Karena memang NTB ini data migrannya termasuk yang terbesar di Indonesia, maka menjadi hal yang sangat penting bagi kita untuk berkolaborasi bersama seluruh stakeholders termasuk IOM untuk bagaimana menyelesaikan permasalahan migran,” katanya melalui riisnya, Selasa (22/2).
Lebih lanjut, Ummi Rohmi, sapaan akrab Wagub NTB menyebut Pemerintah Provinsi NTB menyambut baik dan siap mendukung kerjasama dengan IOM UN karena sangat sesuai dengan apa yang diikhtiarkan.
“Atas nama pemerintah provinsi NTB, kami sangat menyambut baik program kerjasama ini karena sangat sesuai dengan apa yang sedang kita perjuangkan di NTB, yaitu NTB Zero Unprosedural Migrant," ujarnya.
"Kami akan terbuka dan support semampu kami dari sisi pemerintah sehingga permasalahan ini dapat terurai dengan baik,” tambah Ummi Rohmi.
Selain itu, diai juga berharap kerjasama antara Pemerintah Provinsi NTB dengan IOM UN dapat berjalan efektif dan tepat sasaran sehingga mampu memberikan multiplier effect.
“Terima kasih kepada IOM, harapan kami nanti eksekusi programnya bisa efektif dan tepat sasaran dan membawa dampak besar terhadap pemberdayaan buruh migran sehingga kemudian bisa memberikan multiplier effect,” harapnya.
Sebagai informasi, IOM UN akan melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB dalam upaya mendukung Pemerintah Indonesia untuk melindungi para pekerja migran mulai dari sebelum pemberangkatan ke luar negeri hingga akhirnya kembali ke Indonesia.
Adapun daerah sasaran IOM UN dalam program kerjasamanya dengan Pemprov NTB yaitu, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Barat, karena kedua daerah tersebut merupakan daerah penyumbang pekerja migran terbanyak di NTB.(*)