GenPI.co Ntb - Setelah balapan tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika usai, terlihat wajah lelah dari para pembalap.
Dalam satu sesi mereka harus berkeliling sirkuit sampai 86 kali untuk mencari setelah terbaik.
Kuda besi mereka geber dengan kecepatan rerata 300 kilometer per jam. Tentu ini bukan olahraga yang ringan.
Tak mengherankan bila usai balapan, mereka menunjukkan sisa keletihan itu.
Seperti Juara Dunia 2021 Fabio Quartararo menunjukkan tangannya yang terluka dan kapalan. Ini akibat jari-jarinya tak boleh sedikit pun mengendorkan tangan selama dia memacu motor.
Dari website resmi MotoGP diketahui, saat membalap menampilkan otot yang dipakai.
Ada tiga hal yang dipakai otot saat mengendalikan motor MotoGP.
Mulai dari braking atau pengereman, cornering atau berbelok. Bahkan saat berpacu di trek lurus pun juga butuh kekuatan ekstra.
Saat pengereman, otot pembalap MotoGP bertumpu di bahu, dada, dan lengan.
Selain itu, pembalap MotoGP terbiasa menahan tekanan sampai 1,8 gravity atau setara dengan dua kali lipat berat badannya sendiri.
Kemudian saat di trek lurus pembalap MotoGP mengunci dirinya ke motornya dengan kaki, inti, sampai tulang punggungnya.
Otot lengan pembalap MotoGP tidak boleh terlalu tegang saat memacu motor supaya dapat feel-nya saat berbelok.
Ketika hendak akselerasi, pembalap harus jago mengatur otot yang bekerja, otot ini terletak pada punggung, pundak, dan juga lengan.
Pembalap MotoGP juga menahan tekanan 1,1 gravity saat berakselerasi. Setara dengan menarik badan saat melakukan pull up.
Tidak mengherankan bila saat gelaran tes pramusim, menyaksikan pembalap seperti Maverick Vinales, Aleix Espargaro, sampai Marc Marquez sibuk berolahraga untuk menjaga stamina.(*)