Pengelola Sarhunta di Lombok Tengah Dikumpulkan, ini Tujuannya

19 Februari 2022 11:00

GenPI.co Ntb - Ratusan pengelola sarana hunian pariwisata (Sarhunta), mendapat bimbingan teknis dari Kemenparekraf RI.

Hal ini, dilakukan agar Sarhunta mendapat sertifikasi cleanliness, health, safety and environmental sustaiability (CHSE).

Pengelola diharapkan, bisa memenuhi penerapan protokol kesehatan untuk tamu yang datang.

Mengingat ada 300 Sarhunta, sudah dibuat Kementerian PUPR RI untuk masyarakat di Lombok Tengah.

Demikian kata Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Usaha, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf RI, Oni Yulpian.

Bimbingan teknis ini, penting dilakukan agar pengelola bisa memenuhi standar atau kaidah CHSE.

CHSE adalah upaya pemerintah, meyakinkan calon wisatawan kembali berkunjung ke destinasi wisata.

Dengan CHSE maka kesehatan, keselamatan dan termasuk kebersihan ke wisatawan terjamin.

"Sarhunta yang mendapatkan CHSE tetap dijaga baik," katanya kepada GenPI.co NTB, Jumat (18/2/2022).

Sarhunta dulunya, adalah rumah yang tidak layak huni kemudian diperbaiki pemerintah sehingga layak.

Diapun mengingatkan, saat ini Lombok Tengah menjadi Destinasi Super Prioritas (DSP) dengan adanya KEK Mandalika.

Sehingga, warga diberikan kesempatan membuka usaha di bidang pariwisata.

Dengan menyewakan salah satu kamar di rumah mereka yang sebelumnya sudah dilakukan perbaikan.

"Pengembangan pariwisata tidak bisa sepihak dan harus terus berkelanjutan," ujarnya.

Pengembangan tidak serta merta semuanya harus jadi. Diharapkan peran masyarakat untuk meningkatkan.

"Pemerintah ini sifatnya mendorong semata dan tidak bisa semuanya dipenuhi," terangnya.(*)

Redaktur: Zainal Abidin Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB