GenPI.co Ntb - Dewan Udayana menyesalkan cara PT Indonesia Torsm Development Corporation (ITDC) yang menjual paket menonton MotoGP dengan menginap di Bali.
“Kalau ITDC buat paket itu, keterlaluan ya. Masak kita dapat ampasnya, semestinya jangan begitu, tidak boleh,” kata Anggota DPRD Provinsi NTB Made Slamet, Rabu (16/2) dilansir dari Antara.
Cara ITDC menjual paket menginap di Bali, dinilai Politisi PDI Perjuangan ini sebagai langkah yang keliru.
Karena dia menilai ketersediaan kamar di NTB saat ini masih sanggup menampung tamu MotoGP.
Dia pun menyebut isu full booking hotel hanya isu dan permainan bisnis, melihat fakta di lapangan masih banyak hotel belum booking.
Made Slamet pun meminta Dinas Pariwisata NTB untuk segera mendata dan promosi, terutama mengcounter isu tarif mahal kamar hotel.
“Isu kamar hotel mahal justru akan membuat hotel di bali panen. Kami tidak mau ITDC dan MGPA bersikap demikian,” ujarnya.
Jika berbicara kamar hotel, ribuan kamar di Gili Trawangan, gili Air, gili Meno masih kosong.
Dari total 6 ribu kamar di tiga gili itu baru terisi sekitar 200 kamar.
Justru dengan mempromosikan Bali, menurut Made Slamet, lebih jauh jarak tempuhnya dibanding dengan tiga gili tersebut.
“Ada apa dengan ITDC dan MGPA membuat paket tersebut,” imbuhnya.(*)