SMPN 7 Praya Sekolah Terakhir yang Dimerger

16 Februari 2022 13:00

GenPI.co Ntb - Tahun ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) resmi menutup SMPN 7 Praya lantaran tidak memenuhi persyaratan.

Beberapa syarat yang tidak terpenuhi, diantaranya jumlah peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan.

Diketahui, jumlah siswanya akhir ini hanya 18 orang dari tiga rombongan belajar (rombel).

BACA JUGA:  Hujan Lebat, Ratusan Keluarga di Loteng Kebajiran

Kemudian, guru PNS hanya empat orang dan itu termasuk Kepala Sekolah, serta ditambah satu Tata Usaha (TU).

Atas kondisi itu, Dinas Pendidikan mengambil langkah untuk menutup sekolah tersebut.

BACA JUGA:  Disdik Loteng Kembali Terapkan Belajar dari Rumah

Kabid SMP Dinas Pendidikan Lombok Tengah (Loteng) Lalu Rupawan Jhoni mengatakan, pihaknya memastikan tidak ada lagi SMP yang akan dimerger atau digabung.

Dia menjelaskan, setelah dilakukan merger terhadap SMPN 7, kini diketahui tidak banyak sekolah yang kekurangan murid.

BACA JUGA:  Waduh, SMPN 7 Praya Lombok Tengah Resmi Ditutup

Ada beberapa faktor yang menyebabkan sekolah kekurangan murid atau peserta didik.

Di antaranya, faktor sarana prasarana yang tidak memadai, kepala sekolah dan guru yang kurang kompeten.

Guru jarang masuk dan faktor lingkungan.

Untuk itu, dinas mendorong guru dan kepala sekolah untuk bekerja lebih maksimal.

"Jangan sampai ada kelas kosong karena gurunya tidak masuk," katanya, kepada GenPi.co NTB Rabu (16/2/2022).

Rupawan menuturkan, sampai saat ini belum ada laporan yang masuk terkait adanya guru yang nakal atau tidak masuk ke dalam kelas untuk mengisi jam pelajaran.

"Kalau ada guru yang nakal, kami akan berikan pembinaan," ujarnya.(*)

Redaktur: Febrian Putra Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB