GenPI.co Ntb - Para pembalap MotoGP mengungkapkan kesan yang beragam setelah menjajal Sirkuit Mandalika untuk pertama kalinya.
Trek di Pulau Lombok itu menjadi arena tes pramusim selama tiga hari pada akhir pekan ini.
Sebagian mengagumi layout sirkuit sepanjang 4,3 km tersebut, namun pengalaman berkendara mereka sempat terganggu dengan kondisi lintasan yang kotor pada hari pertama tes.
“Saya rasa sirkuit ini memiliki karakteristik tersendiri, berbeda dari trek lain,” kata Pol Espargaro yang tampil tercepat di hari pertama, Jumat (11/2) dilansir dari Antara.
Di backstraight, sambungnya, ada area dengan perubahan arah yang cepat yang sangat menuntut fidik, tapi juga motor harus bereaksi cepat dengan perubahan arah itu.
“Pada saat yang sama dibutuhkan juga stabilitas karena banyakan tikungan cepat di sini,” kata pebalap tim Repsol Honda itu.
“Pada hari pertama, treknya tidak cukup bersih agar cepat, saya rasa masih ada sekkitar dua detik yang bisa diperbaiki apabila treknya benar-benar bersih,”
Sementara itu, juara dunia musim lalu Fabio Quartararo mengaku Sirkuit Mandalika memiliki sedikit kemiripan dengan trek lain.
“Saya rasa sirkuit ini seperti Qatar dan Thailand, dengan sedikit sentuhan Argentina di titik pengereman terakhir yang berat,” kata pebalap Yamaha itu.
“Saya rasa ini memiliki perpaduan tikungan yang baik. Saya tidak melihat trek tertentu sebagai treknya Yamaha, karena saya rasa itu suatu kesalahan. Saya melihat ini suatu sirkuit yang normal, dan saya akan mencoba yang terbaik, ini mentalitas terbaik," sambung juara dunia tahun lalu ini.
Alex Rins dari tim Suzuki menjalani hari pertama yang positif namun menyikapi kondisi trek yang kurang optimal.
“Menyenangkan membalap di trek baru dan jujur layoutnya luar biasa,” ucap Rins.
Sementara itu rekan satu timnya di Suzuki, Joan Mir menikmati kombinasi tikungan cepat dan lambat yang ada di Sirkuit Mandalika.
“Ada sejumlah bagian yang saya suka, khususnya di sektor dua yang sangat cepat,” ucapnya.
Juara dunia MotoGP 2020 tak menyangka dengan sirkuit ini, terutama karena sektor pertama dan terakhir lambat.
“Ini kombinasi yang baik saya menikmatinya,” imbuhnya.(*)