Simon Crafar Keliling Sirkuit Mandalika, Simak Komentarnya

12 Februari 2022 22:00

GenPI.co Ntb - Mantan pembalap MotoGP era seri GP500, Simon Crafar mengamati Sirkuit Mandalika dengan mobil.

Simon Crafar bersama rider asal tim Ducati Lenovo Jack Miller, mengendarai mobil saat rider masing-masing pabrikan melakukan track walk.

Beberapa hal kata Simons Crafar, perlu menjadi perhatian mengenai track di Sirkuit Mandalika.

BACA JUGA:  Hari Pertama Pramusim MotoGP, Lima Pembalap Jatuh Cium Aspal

Setelah mengitari tack itu dia yakin gelaran MotoGP 2022 Maret mendatang menjadi pertunjukan seru dan menantang.

Hanya dua tikungan yang membutuhkan hard breaking, sehingga tidak memaksa kinerja lebih pada mesin.

BACA JUGA:  Ini Enam Catatan Reporter MotoGP untuk Sirkuit Mandalika

"Di sini hanya ada dua titik pengereman agresif, yakni di Tikungan 1 dan 10," ujarnya dikutip dari motogp.com, Sabtu (12/2/2022).

Dia mengatakan trek tersebut, tidak terlalu menuntut kinerja mesin di putaran lebih tinggi.

BACA JUGA:  Tim Repsol Honda MotoGP Unggah Foto Warga Nonton Pakai Sarung

"Trek ini juga merupakan trek yang sangat mengalir, bukan sirkuit yang menuntut tenaga mesin,," ujarnya lagi.

Dia juga mengomentari karakter beberapa tikungan, yang memaksa rider untuk melakukan hard breaking.

Seperti membuka gas pada sudut kemiringan besar, yang bisa saja menyebabkan tabrakan bagian depan atau trothle drift.

Namun mengenai faktor keselamatan, pria asal Selandia Baru itu mengatakan Sirkuit Mandalika memiliki run off dan gravel traps lebar sehingga aman.

Run off adalah area yang terdapat di beberapa tikungan. Posisinya ada di sebelum gravel dan berupa aspal.

Sedang gravel traps, adalah area besar yang diisi kerikil cukup dalam untuk menghentikan laju motor agar tidak keluar dari trek.

Dia melanjutkan, Sirkuit Mandalika memiliki perubahan arah yang cepat dan fantastis.

Beberapa tikungan mengingatkannya pada sirkuit lainnya seperti monza, trek lama Hockeinhem, Sepang dan Termas de Rio Hondo di Argentina.

"Tikungan 6 seperti Misano. Setelahnya sampai Tikungan 10, bagaikan chicane di Hockenheim lama atau Ascari di Monza," ujarnya.

"Setelah Tikungan 10 sampai 14, rasanya seperti Sepang, dan sektor terakhir mengingatkan saya pada bagian akhir Termas de Rio Hondo,” ujarnya bersemangat.(*)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB