Pilpres 2024, Bang Zul Calon Luar Jawa yang Potensial

11 Februari 2022 11:30

GenPI.co Ntb - Lembaga Survei KedaiKOPI melakukan peluncuran survei "Peluang dari Luar Jawa” secara daring dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Total Politik dan Lembaga Survei KedaiKOPI.

Salah satu temuan yang mengemuka dari hasil survei ini adalah kombinasi pasangan calon presiden dari Jawa dan wakil presiden dari luar Jawa. Pasangan ini paling dilirik ketimbang kedua pasangan berasal dari Jawa.

Gubernur NTB Zulkieflimasnyah dipersepsikan sebagai kepala daerah dari Indonesia Timur yang memiliki kinerja baik.

BACA JUGA:  Gubernur NTB Ajak Semua Pihak Sukseskan MotoGP

Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, Ph.D. melalui rilis kepada GenPI.co NTB mengurai, “Survei Peluang dari Luar Jawa” adalah lanjutan dari survei yang diadakan oleh KedaiKOPI pada bulan November 2021 yang mendeteksi 61 persen pemilih ingin memilih calon presiden dari luar Jawa.

"Ketika dipertajam melalui survei bulan Januari 2022, pemilih masih 50-50 menilai bahwa peluang capres dari luar Jawa besar sedangkan 58,3 persen mengatakan calon dari luar Jawa berpeluang besar untuk menjadi wakil presiden,"tutur Kunto, Kamis (10/2).

Kunto mengatakan karena calon pemimpin dari luar Jawa didominasi oleh para gubernur maka Lembaga Survei KedaiKOPI mencoba menanyakan kinerja dari para gubernur yang berpotensi menjadi pemimpin Indonesia di 2024.

BACA JUGA:  Gubernur NTB Puji Keberadaan Kantor Bahasa

“Kami menanyakan terkait kinerja gubernur, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dipersepsi sebagai gubernur di daerah Indonesia Timur yang paling memiliki kinerja baik, mulai dari penanganan Covid-19, pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan keamanan," terangnya.

Sedangkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi merupakan Gubernur di daerah Indonesia Barat non Pulau Jawa yang dipersepsi punya kinerja yang bagus.

BACA JUGA:  Gubernur NTB Ingatkan Pentingnya Menjaga Kamtibmas

Di Pulau Jawa, Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta unggul dalam kinerjanya untuk menangani Covid-19, transportasi umum, pendidikan, dan kesehatan.

Sedangkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada survei yang dilakukan sebelum terjadinya peristiwa “wadas melawan”, dianggap berkinerja baik dalam mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, keamanan, dan pencegahan dan pemberantasan korupsi.”

Menegaskan mengenai elektabilitas capres berdasarkan kelompok gubernur, Kunto menjelaskan bahwa Zulkieflimansyah sebagai salah satu calon potensial yang berasal dari luar Jawa juga unggul di wilayah Indonesia Timur dengan elektabilitas 42,6 persen.

Sedangkan dari wilayah barat non Jawa nama Edy Rahmayadi mengantongi elektabilitas tertinggi dengan 35,5 persen. Dan diantara Gubernur di Pulau Jawa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membukukan elektabilitas 39,2 persen disusul dengan Anies Baswedan dengan elektabilitas 33,9 persen.

Dirinya menambahkan, data dari survei menggambarkan kombinasi capres dari Jawa dan cawapres dari luar Jawa akan lebih banyak didukung oleh pemilih dengan beragam alasan.

“Alasan responden dalam memilih kombinasi tersebut adalah pemerataan pembangunan, keseimbangan kekuasaan, dan memberi kesempatan bagi mereka yang di luar Jawa," terangnya.

"Namun kombinasi pasangan dengan capres dari luar Jawa cenderung lebih sedikit didukung oleh pemilih dibandingkan dengan pasangan yang memiliki capres dari Jawa," sambungnya.

Berbicara mengenai media sosial, Kunto menyebutkan dari temuan survei sebanyak 80.7 persen responden menyatakan bahwa kepala daerah harus memiliki akun media sosial.

Namun, pada kenyataannya lebih dari 80 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak mengikuti akun sosial media kepala daerah manapun.(*)


Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB