Rapat Virtual, Begini Arahan Presiden Jokowi

08 Februari 2022 12:30

GenPI.co Ntb - Lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron disikapi pemerintah dengan mempercepat vaksinasi di semua daerah. 

Presiden Joko Widodo menggelar rapat virtual dengan jajaran Provinsi NTB, Senin (7/2).

Hadir, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah, Danrem 162/SWY Brigjen CZI Lalu Irham Srigede, dan Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto.

BACA JUGA:  Tracing 27 Orang usai Dua Warga NTB Positif Omicron, ini Hasilnya

"Karateristik pasien yang meninggal 69 persen belum vaksin lengkap, artinya vaksin menjadi kunci untuk menekan angka kematian," kata Presiden Jokowi.

Dikatakan Jokowi, capaian vaksinasi sangat menentukan pengendalian pandemi.

BACA JUGA:  Setelah Omicron, Kini Ada Varian IHU

Untuk itu penggunaan masker harus digalakkan lagi dan semua RS harus dicek ketersediaan oksigen dan obat-obatan yang jika belum siap.

Dan segera menginfokan ke Kemenkes. 

BACA JUGA:  Tiga Warga Lombok Timur Diduga Terpapar Omicron, Begini Gejalanya

"Kita ingin menangani varian omicron dengan manajemen yang lebih baik dan dengan bergotong royong seperti di awal pandemi", terang Jokowi di Istana Presiden. 

Dalam arahannya, Jokowi juga mengatakan, tantangan tahun ini adalah varian omicron yang menular empat kali lebih cepat, tren kasus Omicron dunia yang masih sangat tinggi dan tingkat hospitalisasi yang masih dibawah varian delta. 

Sementara tren kasus Omicron di Indonesia, 93 persen kasus ada di Jawa dan Bali dengan tingkat rawat dan ICU masih rendah namun kematian juga masih rendah. 

Jokowi meminta provinsii di Jawa berhati-hati dengan kenaikan kasus.

Pemerintah pusat juga akan mengirim tim ke Bali karena kasus dan hospitaliti naik, yang perkiraan kasusnya akan keluar sekitar 3-4 minggu. 

Sedangkan provinsi luar Jawa Bali harus bersiap-siap dengan kesediaan isoter, obat-obatan dan lainnya. 

Jokowi juga menjelaskan karakter pasien yang dirawat 66 persen bergejala ringan dan tanpa gejala, 93 persen tanpa komorbid, yang ringan dan tanpa gejala diprioritaskan masuk isoman sedangkan RS hanya untuk yang sedang berat dan kritis.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB