GenPI.co Ntb - Sejumlah warga di Kota Mataram mulai menjalani vaksin tambahan atau booster.
Sebagian merasa tidak ada masalah dengan vaksin booster, sebagian yang lain merasakan demam.
Warga Kota Mataram Mujib menyarankan supaya ketika menjalani vaksin tambahan tidak dilakukan bersamaan oleh suami istri.
“Supaya kalau kena efek samping tidak sakit dua-duanya,” katanya.
Mengutip dari Hello Sehat, vaksin booster Covid-19 adalah dosis vaksinasi ketiga yang bertujuan untuk memperkuat dosis vaksinasi yang telah diberikan sebelumnya.
Tak hanya untuk COVID-19, pemberian booster ini banyak diberikan dalam vaksinasi beberapa jenis penyakit, seperti flu dan tetanus.
Dalam beberapa tipe vaksinasi, pemberian dosis kecil dalam beberapa kali dinilai lebih efektif dibanding dengan memberikan dosis besar dalam satu waktu.
Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat sistem imun tubuh secara berkelanjutan.
Meski kebanyakan vaksin booster memiliki kandungan yang sama dengan dosis vaksin sebelumnya, ada juga yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk meningkatkan kinerjanya.
Sebuah studi terbaru dari CDC mengungkapkan, beberapa efek samping yang timbul dari vaksin booster COVID-19.
Secara garis besar, efek yang muncul tidak berbeda jauh dengan efek samping dari vaksin dosis kedua.
Studi tersebut meneliti data dari 22.191 penerima vaksin booster.
Dari seluruh penerima, sekitar 32 persen melaporkan adanya efek samping, dan 28 persen di antaranya tidak mampu menjalani aktivitas dengan normal di hari vaksinasi.
Berikut adalah sederet efek samping dari vaksin booster yang dirangkum oleh CDC.
· Nyeri di area suntikan dirasakan 71 persen
· Kelelahan sekitar 56 persen
· Sakit kepala sekitar 43,4 persen
· Sekitar 2 persen membutuhkan perawatan medis
· Sebanyak 13 orang dirawat di rumah sakit
Secara keseluruhan, dosis ketiga atau vaksin booster dinilai aman. Sebagian besar orang mengalami efek samping yang masih bisa ditoleransi.(*)