Musda FKUB, Begini Pembahasan Kerukunan di Lotara

03 Februari 2022 08:30

GenPI.co Ntb - Musda FKUB 2022 mengusung tema menyusun langkah antisipatif dalam mencegah berkembangnya paham-paham intoleransi di Gumi Paer Tioq Tata Tunaq.

Menjaga nilai-nilai kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Lombok Utara (Lotara).

Membuka musda, Bupati Djohan Sjamsu menyampaikan, negara Indonesia sangat luar biasa terdiri dari banyak suku bangsa, adat dan agama, serta beragam agama. Hal ini patut disyukuri bersama.

BACA JUGA:  Investor Azerbaijan Tertarik Bangun Pabrik di Lotara

Hingga sekarang masih tetap utuh bersatu karena kesadaran semua elemen masyarakat.

"Daerah kita Lotara yang paling aman di NTB. Terima kasih kepada multipihak yang sudah menjaga keamanan, ketertiban di daerah kita," tuturnya, Rabu (2/2).

BACA JUGA:  Program Air Minum, Lotara Terima Rp 3,3 Miliar dari Pusat

Menurut Bupati, istilah mempolong merenten (saudara) harus tetap dipertahankan dan terus dibina.

Ini sebagai alat pemersatu apapun suku dan agama tetap saling menghargai satu dengan lainnya.

BACA JUGA:  Ulang Tahun, Partai Gerindra Lotara Gelar Bagi Sembako

Tentu jika semua sudah bersaudara tidak ada hal-hal konflik ditonjolkan.

"Agama boleh berbeda silahkan laksanakan agama sesuai dengan ajaran masing-masing tanpa menggangu yang lain," ucapnya.

Harapan kedepan, lanjut bupati, FKUB tetap bisa menjaga kesatuan dan persatuan umat di KLU agar tetap menjadi daerah teraman di NTB.

Sementara itu, Ketua FKUB  Muksin Muchtar Efendi menuturkan kearifan lokal telah memberikan suri tauladan pada semua pihak dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di Kabupaten Lotara.

Terbukti, komunitas beragama berdampingan mulai dari ujung timur hingga ujung barat.

"Sebagai Ketua FKUB sejak 2012 sampai dengan 2022 harus bisa mewariskan pada generasi meneruskan apa yang sudah di dilakukan selama ini," katanya.

lebih lanjut, Kabupaten Lotara memiliki generasi yang luar biasa.

Banyak dari generasi akan datang sangat mampu bahkan lebih baik dari yang sekarang.

"Pada tahun 2021 kami bersama dengan Bupati Lombok Utara sudah mencanangkan desa sadar kerukunan dan semoga menjadi lebih baik bagi KLU di tingkat Nasional," sambungnya.

Harapan kedepan, Kabupaten Lotara mendapatkan predikat sebagai salah satu daerah yang memang peduli terhadap kerukunan umat beragama.

Ketua Panitia Musda Marianto dalam laporannya mengatakan, musyawarah terbuka forum kerukunan umat beragama pada tahun 2022, dimana sejak tahun 2013 kepemimpinan FKUB belum berganti seraya berharap ada regenerasi bahwa FKUB harga mati untuk menjaga keutuhan NKRI.

"Kita di KLU dengan kultur dan budaya yang kokoh serta kuat harus kita jaga. Kita kemas bahwa kerukunan umat beragama bukan hanya isu-isu agama tetapi bagaimana kita menjaga kultur dan budaya," katanya.

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB