GenPI.co Ntb - Berita-berita bohong bertebaran di media sosial seperti Facebook, Twitter, maupun Instagram. Berita tak bertanggung jawab
yang kerap disebut hoaks ini cukup banyak dipercaya oleh publik. Persoalannya, tak ada kontra narasi atau yang melawan
berita-berita tanpa sumber yang jelas ini.
Melihat semakin meresahkan, sejak 2017 lahir relawan bentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
yang bernama Duta Damai Dunia Maya atau akrab disingkat D3M.
Kepengurusan di organisasi non provit ini tersebar di sejumlah provinsi, diantaranya adalah NTB. Ketua D3M NTB saat
ini Yundari Amelia Chandra, asal Kabupaten Lombok Utara (Lotara).
Diceritakan, kegiatan online yang dilakukan oleh D3M adalah tangkal hoaks. Menghadirkan narasi-narasi yang merusak
persatuan. Khususnya narasi berbau agama yang mengarah kepada gerakan intoleran.
"Yang kami hadirkan bukan hanya tulisan, ada desain, ada pula video-video yang mencoba melawan isu-isu bohong,"
katanya, Kamis (3/2).
Perempuan yang akrab disapa Amel ini melanjutkan, hoaks berbau agama dinilai mendapat respon yang cukup cepat. Untuk
itu perlu ada isu yang menjadi pembanding, mencerahkan masyarakat, khususnya anak muda.
Saat ini gerakan intoleran atau terorisme telah merekrut atau mempengaruhi khalayak melalui jejaring media sosial.
Anak muda pun kini dijadikan sasaran.
"Kita di D3M anak muda justru bergabung bersama kami, bukan malah terseret isu-isu radikal," sambungnya.
Selain kegiatan online, lanjut Amel, dia pun banyak menggelar kegiatan offline. Selain diskusi, seminar, maupun pentas seni.
Kegiatan-kegiatan iffline yang dilakukan D3M selalu bermotto kebhinnekaan, mengundang semua agama, suku, dan
kelompok. Hal ini sebagai salah satu cara merawat keberagaman di kalangan anak muda.(*)