GenPI.co Ntb - Direktur RSUP NTB dr Lalu Herman Mahaputra membeberkan mengenai sistem travel bubble dalam rapat koordinasi penyelenggaraan tes pramusim dan race MotoGP.
“Nantinya sistem ini harus benar-benar kita jalankan tanpa terkecuali. Jadi semua yang terakses di Sirkuit Mandalika tak boleh keluar,” katanya, Kamis (27/1).
“Kalau masuk ya masuk, kalau keluar yang keluar. Harus koordinasi dnegan satgas Covid-19,” sambungnya.
Dikatakan, bagi mereka yang sudah terlanjur keluar kawasan Sirkuit Mandalika, kemudian hendak masuk kembali, maka harus menunjukkan surat hasil tes usap PCR negatif.
Surat tersebut disampaikan kepada satga yang bertugas.
“Bila positif akan kita geser ke tempat isolasi terpadu di Poltekpar,” terangnya.
Sistem travel bubble ini, sambungnya, berlaku sejak kedatangan di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam).
Begitu mereka tiba, akan langsung berada dalam pantauan Satgas Penanggulangan Covid-19.
“Jadi sistem travel bubble ini akan mendeteksi covid 19 dimulai dari Bizam, kemudian geser ke hotel, disana kita lakukan tes PCR,” terangnya.
“Bila hasil negatif, baru boleh berinterkasi dengan sirkuit,” tambahnya.
Sistem travel bubble ini dipastikan akan berlaku sejak tes pramusinm MotoGP 11-13 Februari 2022. Kemudian berlanjut pada ajang balap mulai 18-20 Maret 2022.
“Tes pramusim memakai standar yang ada, begitu Maret karena ada penonton pengawasan akan diperketat,” tutupnya.
Pengetatan yang dilakukan oleh Pemprov NTB ini sekaligus untuk mencegah meluasnya Covid-19 varian baru yaitu Omicron yang telah terdeteksi masuk ke NTB.(*)