GenPI.co Ntb - Keinginan Pemerintah Provinsi NTB mewujudkan daerah asri dan lestari begitu tinggi. Itulah sebabnya persoalan lingkungan menjadi salah satu konsentrai utama.
Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi mengatakan, untuk mewujudkan lingkungan yang hijau dan bebas sampah maka harus berbasis desa.
“Penanganan dari hulu ke hilir. Mengedukasi cara pandang masyarakat ditingkat dusun di desa-desa, agar memahami pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih dari sampah dan hutan tetap hijau dan lestari,” katanya saat menerima Tim Panelis Penilai Penghargaan Nirwasita Tantra, Senin (29/11/2021) di Ruang Kerjanya.
Setelah dipilah, kata dia, sampah organik memiliki fungsi untuk kompos. Sedangkan sampah non orgnik dapat ditukar dengan uang di bank sampah. Pemrov NTB bersinergi dengan kabupaten/kota, mendorong agar bank sampah ada di setiap desa.
“Disinilah peran pemerintah desa bersama pendamping desa,terus mengedukasi masyarakatnya. Bahkan melalui Dinas Desa, kami dorong agar desa memasukan penanganan lingkungan dalam APBDes nya,"bebernya.
Di dilingkungan sekolah juga ditanamkan nilai-nilai berbasis lingkungan. Bahkan sekolah memiliki bank sampah dan program peduli lingkungan.
"Agar siswa paham budaya baik dengan memperhatikan kearifan lokal masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Tim Panelis Penilai Penghargaan Nirwasita Tantra Dr Ir Suryo Adiwibowo mengapresiasi komitmen Pemprov NTB. Program itu dinilai bagus sebagai sarana edukasi, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di dusun-dusun.
“Seorang pemimpin harus dapat memberi contoh akan pentingnya menjaga lingkungan. Bersinergi dan bersama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota,” katanya.
Anugerah Nirwasita Tantra merupakan penghargaan pemerintah kepada kepala daerah yang berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup.(*)