GenPI.co Ntb - Aksi sadis perampokan di Kabupaten Lombok Utara (Lotara) ini sungguh keji.
Bukan hanya mengambil harta benda korbannya, dua perampok ini tega membuat nyawa korbannya melayang.
Seorang perempuan berinisial NW 30 tahun meninggal dunia di RSU Provinsi NTB.
NW adalah salah satu korban brutal pelaku perampokan yang menjarah rumahnya di Dusun Busur Timur, Desa Rempek Darussalam, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lotara.
Dari keterangan polisi diketahui, perampokan ini dilakukan dua orang yaitu ZN dan IF.
Menurut Kasatreskrim Polres Lotara AKP Made Sukadana, korban meninggal di RSU Provinsi NTB setelah dirawat beberapa saat di Puskesmas Gangga dan dirujuk ke RS Tanjung Lombok Utara.
“Korban berjenis kelamin perempuan. Korban mengalami pendarahan hebat di bagian kepala setelah dipukul kepalanya oleh pelaku dengan sebatang kayu.
Korban meninggal di RS Provinsi NTB,” sambungnya.
Sementara dua korban lagi adalah JM dan AS. Kondisi keduanya dilaporkan sudah membaik setelah mendapat perawatan tim medis.
Seusai dimandikan, jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan setelah salat Duhur di TPU Dusun Busur Timur, Desa Rempek Darusalam.
Tim Puma Polres Lotara menangkap dua orang pelaku.
Dari hasil interogasi sementara didapatkan keterangan satu pelaku utama atas nama ZN, 26, asal Dusun Seloka, Desa Rempek Darussalam, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.
Otak perampokan ini adalah tetangga satu desa dengan korban.
Sementara IJF adalah rekan pelaku ZN merupakan tetangga satu kampung dengan korban.
“Kedua pelaku masih satu kampung dengan korban,” beber perwira tiga balok di pundak ini.
Yang mengejutkan, ZN sering melakukan aksi pencurian di luar wilayah Provinsi NTB
Saat berstatus pekerja migran. ZN dideportasi ke Indonesia karena melakukan sejumlah aksi pidana di Malaysia. Lantas apa motif pelaku? Dari hasil penyelidikan, ZN mengaku nekat melakukan pencurian karena menyangka korban sudah memanen dan menjual hasil kebun berupa vanili.
“Pelaku mengira korban menyimpan uang hasil jualan vanili di rumahnya,” paparnya. Saat ini kedua pelaku masih dalam proses penyidikan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. (lia/jpnn/*)