NC Dorong Pembelajaran Moderasi Beragama Sejak Dini

10 Januari 2022 12:30

GenPI.co Ntb - Nusatenggara Centre (NC) mengumpulkan guru-guru TK dan RA untuk berdiskusi dan menyusun model pembelajaran anak usia dini berbasis moderasi beragama.

“Di dalamnya terkandung nilai cinta tanah air, toleransi, anti kekerasan, dan ramah budaya atau kearifan lokal,” kata pengurus NC, Kadri M Saleh kepada GenPI.co NTB, Senin (10/1). 

Dijelaskan, hadir dalam acara ini Profesor Miftahul Huda dan Profesor Suprapto, Ketua IGRA NTB Suzana (Ketua IGRA NTB), Ketua IGTKI Kota Mataram Sri E, dan Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini Simsim.

BACA JUGA:  Merawat Keberagaman di Pantai Ampenan

Kepada 30 peserta workshop dipaparkan NTB sebagai wilayah pluralis di level lokal dan Indonesia secara nasional membutuhkan kearifan dari setiap warganya untuk saling menghormati dan toleran.

Perbedaan cara pandang dan cara aksi masing-masing tak dijadikan pemicu persoalan.

BACA JUGA:  Bupati Lotara Bahas Moderasi Beragama

“Sejatinya, perbedaan dan keragaman yang ada harus dimaknai sebagai kekayaan yang mesti diterima dengan penuh kegembiraan,” sambung Doktor Ilmu Komunikasi ini.

Dosen UIN Mataram ini melanjutkan, perbedaan ini diibaratkan melihat keanekaragaman bunga di suatu taman.

BACA JUGA:  MAS Inisiasi Agenda Moderasi Beragama di Kota Mataram

Bila tak sepakat keragaman adalah rahmat dan karunia maka tidak boleh mengusiknya secara verbal apalagi nonverbal.

Kadri pun menyinggung kericuhan yang muncul akibat ceramah kontroversial seorang ustad.

Kemudian cuitan politisi yang menghina Tuhan, dinilai contoh yang kurang baik.

“Itu hal yang kurang tepat untuk merawat pluralisme di daerah maupun Indonesia,” bebernya.

Kadri menjadi orang yang percaya bahwa untuk menjadi arif, bijak, dan toleran butuh proses dan pembiasaan.

Oleh karena itu, membangun budaya toleran sejak usia dini akan berefek jangka panjang karena budaya tersebut akan terus terinternalisasi dan diimplementasikan oleh setiap individu.

“Akan ditunjukkan selama berinteraksi sosial di ruang publik yang makin pluralis,” tutupnya.(*)

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB