GenPI.co Ntb - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB Zainal Abidin menyebut, pembangunan pabrik pengolahan biji mineral hasil tambang atau Smelter di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dapat menyerap 2.000 tenaga kerja.
“Konstruksi semelternya dibutuhkan sekitar 2.000 pekerja,” katanya, Minggu (9/1) dilansir dari Antara.
Yang lain-lain seperti pembangkit atau infrastruktur juga membutuhkan tenaga kerja.
Hasil verifikasi PT Sucofindo, persiapan pembangunan Smelter oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) telah berjalan 27,56 persen.
Pembangunan yang telah berjalan meliputi masalah lahan, detail engineering design (DED), dan nota kesepahaman pembangunan semelter dnegan perusahaan China selaku mitra bisnis.
Zainal mengatakan, PT Sucofindo akan memverifikasi kembali pada bulan ini. Hasil verifikasi ini untuk menentukan kuota ekspor konsentrat tambang.
“Rencana mobilisasi peralatan dan personel untuk pembangunan camp pada Januari. Dilanjutkan pembangunan semelter dan fasilitas pemurnian lumpur anoda pada April 2022 ditarget rampung 2023,” terangnya.
Dia yakin pembangunan smelter benar-benar terwujud karena sudah bekerjasama dengan investor dari China.
Hadirnya smelter, dapat memicu pertumbuhan industri turunan hasil pengolahan konsentrat tembaga.
Smelter ini bagian dari salah satu kawasan industri NTB. Banyak nilai tambah yang muncul dengan hadirnya smelter.(*)