GenPI.co Ntb - Otak manusia lebih mudah berubah saat masih kanak-kanak. Kondisi ini disebut plastisitas otak.
Itulah mengapa anak kecil lebih cepat memahami pelajaran daripada orang yang sudah tua.
Dengan memanfaatkan plastisitas otak, Anda bisa mendidik anak menjadi orang yang cerdas.
Untuk lebih jelasnya, yuk, simak pembahasan berikut.
Plastisitas otak dikenal juga dengan istilah neuroplastisitas.
Neuroplastisitas adalah, kemampuan otak memodifikasi koneksi sarafnya melalui pembelajaran.
Mengutip situs Apraxia Kids, otak dapat berubah strukturnya karena dipengaruhi rangsangan atau stimulus dari luar.
Perubahan struktur otak, dapat terjadi sejak dalam kandungan yang dipengaruhi faktor susunan genetis dan zat yang diserap ibu saat hamil.
Setelah bayi lahir, perkembangan otak dan sensori anak berlanjut dengan sangat pesat.
Di masa ini, stimulus dari lingkungan juga sangat berpengaruh.
Memberikan stimulus/rangsangan yang tepat sejak dini dapat mendukung perkembangan otak anak menjadi lebih baik.
Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan pengasuhan yang tepat.
Pendidikan bukan berarti hanya diperoleh di sekolah.
Pendidikan dari orang tua, yang justru memegang peranan lebih penting, terutama pada anak usia 1 sampai 5 tahun.(hellosehat)