GenPI.co Ntb - Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan pentingnya manajemen pelayanan vaksin.
Pasalnya, ada sekitar 9.653 dosis kadaluwarsa.
“Khususnya distribusi ke daerah, supaya kejadian seperti ini tak terjadi,” katanya, Senin (3/2).
Berdasarkan data yang ada, kadaluwarsa dan dibuang sampai 27 di Kota Bima mencapai 2.170 dosis.
Menyusul Kabupaten Dompu 1.174 dosis dan Kabupaten Lombok Tengah 1.160 dosis.
Kota Bima 1.011 dosis. Kemudian Kabupaten Lombok Timur 1.003 dosis, Kabupaten Lombok Utara 771 dosis.
Kabupaten Sumbawa Barat 763 dosis dan Kota Mataram 184 dosis.
Sementara di Kabupaten Sumbawa sebanyak 91 dosis dan Kabupaten Lombok Barat 33 dosis.
Rohmi mengingatkan, vaksin kadaluwarsa ini tak boleh terulang lagi. Manajemen vaksin yang baik sangat menentukan proses vaksinasi.
Vaksin yang sudah didistribusikan ke daerah sudah terdata di pemerintah pusat.
Jenis vaksin yang banyak kadaluwarsa secara nasional yaitu Pfizer dan Astrazeneca.
Di NTB untuk jenis vaksin Pfizer tidak ada yang kadaluwarsa dan dibuang.
Vaksin kadaluwarsa ini menjadi catatan Pemprov NTB untuk dilakukan evaluasi.
Terlebih sebentar lagi akan ada gelaran internasional MotoGP.(*)