Pengurus NWDI Loteng Laporkan Mizan Qudsiyah

02 Januari 2022 14:00

GenPI.co Ntb - Pengurus Daerah NWDI Lombok Tengah (Loteng) melaporkan ceramah Mizan Qudsiyah dalam video yang dipublikasikan melalui Media Youtube di Chanel Surabaya mengaji ke Polres Loteng.

Kepada polisi Ketua I PDNWDI Loteng  TGH Fathi Dikla mengatakan, pidato yang disampaikan oleh Mizan Qudsiyah di menit 31 dalam video tersebut.

Mizan menyebut, Makam Selaparang, Bintaro, Sekarbele, Loang Balok, Ali Batu, Batu Layar kuburan tain acong, keramat tain acong.

BACA JUGA:  TGB Ingatkan Tetap Menjaga Prokes

“Pernyataan tersebut sangat menyinggung perasaan kami sebagai masyarakat muslim Sasak dengan bahasa cukup jelas melecehkan dan merendahkan situs-situs ulama dan auliya kami,” katanya, Minggu (2/1).

Ulama-ulama tersebut, kata dia, yang telah berjasa menyebarkan Agama Islam khususnya di Pulau Lombok. 

BACA JUGA:  TGB Minta Alumni Al Azhar Senantiasa Hadirkan Kesejukan

Menghormati dan takzim kepada para ulama dan aulia Allah adalah kewajiban dalam tradisi ahlussunnah wal jamaah. 

Pernyataan Mizan Qudsiyah tersebut berpotensi memecahbelah ummat Islam dan memunculkan konflik SARA dalam masyarakat.

BACA JUGA:  Selamat, TGB Raih Dai of The Year 2021 dari ADDAI

“Serta mengoyak kedamaian umat,” lanjutnya.

Pernyataan Mizan Qudsiyah tersebut, kata dia, dinilai menghina dan melecehkan ulama dan para Waliyullah.

Pernyataan tersebut sebagai bentuk dakwah intoleran dan sangat tidak menghormati antar ummat Islam.

“Kami minta polisi menangkap, mengamankan, dan menyeret ke meja pengadilan,” katanya.

Kedua, meminta polisi supaya menghentikan segala aktivitas kajian yang disampaikan oleh Mizan Qudsiyah dan rekan rekannya yang berpotensi memecah belah umat di seluruh wilayah NTB.

“Demi ketenteraman keberagamaan umat,” tegasnya.

Sebelumnya, melalui klarifikasi virtual Mizan Qudsiah mengatakan, terjadi pemotongan video pengajian pada Tahun 2020 saat menyebutkan ziarah ke kuburan.

“Ada salah satu makam yang namanya aneh, itu yang dipotong. Ini membuat fitnah dan kerancuan,” katanya.

Dia menyebut, penyebutan makam tersebut menukil dari keterangan TGH Mahsun Belencong. Tak ada niat untuk menghina.

“Gara-gara potongan video ini membuat orang resah. Karena dianggap menjelekkan, mudah-mudahan yang saya sampaikan dimaklumi,” sambungnya.(*)

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB