Hikmah Jumat : Ahli Zikir, Taat dan Rasa Takut

31 Desember 2021 09:00

GenPI.co Ntb - Secara harfiah, zikir diartikan mengingat Allah melalui berbagai bacaan dan kalimat thayyibah.

Dalam praktiknya, zikir mengingat Allah bukan merupakan proses instan.

Melainkan diperoleh, melalui ilmu sehingga zikirnya tersambung dengan TuhanNya.

Uraian tentang zikir, banyak dijelaskan di dalam Alquran termasuk keterangan ahli zikir.

Lalu, siapakah ahli zikir itu? Pertanyaan ini salah satunya bisa dijawab melalui keterangan QS Al-Anbiya’ ayat 7:

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۖ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya, “Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.”

Para wali Allah, ulama, dan orang-orang ‘arif itulah sumber akidah.

Menurut Habib Luthfi, kebesaran Alquran disaksikan pertama kali Nabi Muhammad SAW.

Kemudian Alquran, menjadi saksi kebesaran Nabi. Nabi menjadi saksi, kebesaran sahabat yang diangkat Allah.(ngopibareng)

Redaktur: Zainal Abidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB