GenPI.co Ntb - Tiga program pemerintah provinsi NTB yakni NTB Hijau, zero waste, dan renewable energy dapat menjawab perubahan iklim global.
"Meningkatnya emisi gas kaca yang disebabkan oleh kerusakan hutan, sampah dan polusi sebagai penyebab akan mampu dijawab oleh ketiga program tersebut", ujar Wakil Gubernur Hj Sitti Rohmi Djalillah, Rabu (29/12).
Hal ini disampaikan dalam kegiatan lokakarya Pengelolaan Hutan Multipihak dalam Membangun Ketahanan Masyarakat terhadap Perubahan Iklim di Dompu melalui daring.
Target Indeks Kualitas Lingkungan Hidup NTB pada 2023 yang terdiri dari indeks kualitas udara 87,59, kualitas air 43,03 dan kualitas tutupan lahan 69, 70 pada tahun ini sebagiannya telah tercapai.
Oleh karena itu, Wagub berharap target lainnya akan tercapai dengan menyukseskan ketiga program unggulan tersebut sampai ke kabupaten/ kota.
Terkait pengelolaan hutan, Wagub menegaskan peta hutan yang telah terbagi antara hutan produksi dan konservasi harus benar benae sesuai dengan fungsinya agar kesejahteraan dan keseimbangan alam terjaga.
Sementara itu, Bupati Dompu, Abdul Kadir Jaelani mengakui, salah kelola hutan di Dompu oleh masyarakat masih terjadi.
Meski demikian pemerintah kabupaten mempunyai program lingkungan sebagai tanggungjawab bersama.
"Bencana banjir yang terjadi belakangan ini adalah dampaknya sehingga program lingkungan sangat penting dilakukan", ujarnya.
Nanang Dirja, perwakilan Islamic Relief yang menginisiasi program lingkungan di Dompu berharap dalam jangka panjang, kesepakatan dan kesepahaman terkait kerusakan hutan dan lahan yang berdampak pada perubahan iklim dapat lebih baik.
"Tidak hanya melihat dari sisi kesejahteraan masyarakat tapi juga dampak lingkungan. Semoga program lima tahun ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para stakeholder", tutupnya.(*)