PPI Nilai Peran Keluarga Masih Vital Urus Stunting

28 Desember 2021 09:30

GenPI.co Ntb - Ketua Pita Putih (PPI) Provinsi NTB mendorong adanya terobosan baru penanganan stunting.

Menurut Ketua PPI Provinsi Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah pendampingan keluarga masih menjadi cara yang paling jitu menangani stunting.

Pengurus PPI memahami bahwa kegiatan pencegahan dan menurunkan angka stunting bukan pekerjaan pemerintah saja.

BACA JUGA:  Angka Kematian Ibu dan Anak di NTB Jadi Perhatian PPI

PPI harus bermitra dengan pemerintah untuk menurunkan angka stunting dan masalah perempuan di NTB. 

"Fokus kita adalah meningkatan kesehatan reproduksi, kesehatan ibu, kesehatan bayi baru lahir dan pelayanan kesehatan," katanya, Senin (27/12).

BACA JUGA:  Penguatan SDM Jadi Fokus Lombok Timur Turunkan Stunting

Bunda Niken menjelaskan, sejak dilantik pada April 2021 lalu, PPI memulai membangun orientasi kader PPI untuk menurunkan angka stunting di NTB.

Digelar pelatihan penguatan pengurus PPI NTB, dari pengurus advokasi ke kabupaten kota untuk membentuk penguru baru. 

BACA JUGA:  Pemkab Lobar Bentuk Satgas Stunting

"Kami bersama pengurus PPI di seluruh kabupaten kota yang telah dibentuk, akan bergerak cepat menurunkan angka stunting,

Dijelaskan,  objek yang disasar adalah perempuan. Sebab, perempuan sebagai ibu akan menjadi sentral kesehatan dan kehidupan dari anak-anak dan suaminya.

Hal yang terpenting adalah bagaimana mengasuh dan memberikan makanan bergizi bagi keluarga. 

"Intinya PPI akan mencari terobosan baru untuk masalah stunting,” tegasnya.

Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, angka stunting di NTB menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan input data dari aplikasi sistem aplikasi online pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) tahun 2021, angka stunting di NTB berada pada 21,43 persen.

Sedangkan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mencapai angka 33,49 persen. 

"Sehingga dalam penanganan stunting ke depan, kita lebih terarah,” katanya.

“Karena menangani stunting tepat saran efisien dan efektif, kita harus memiliki data real dari posyandu dan puskesmas di seluruh NTB," sambungnya.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB