Melawan Rentenir, Harus Berikan Solusi Jitu

26 Desember 2021 22:00

GenPI.co Ntb - Pemerintah dinilai tak dapat begitu saja melarang aktivitas ini.

Hal ini disampaikan Wabu saat pembukaan Silaturrahmi Kerja Daerah (SILAKDA) Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (PD MES) Sumbawa Barat.

Gerakan rentenir atau lebih akrab disebut bank rontok, saat ini sudah merasuk kuat ke tengah-tengah masyarakat. 

BACA JUGA:  Surplus Rp40 Miliar, APBD Lobar 2022 Fokus Pemulihan Ekonomi

“Dalam satu keluarga, ada hingga empat jenis pinjaman yang menjadi beban setiap hari dan setiap bulannya,” katanya, Jumat (24/12).

“Masyarakat menjadi bulan-bulanan, dan seolah bermain petak umpat dengan para penagih hutang,” sambungnya.

BACA JUGA:  Potensi Ekonomi Kreatif Harus Dimaksimalkan

Bila merenungi  ayat-ayat Al-quran tentang riba, kata Fud, membuat merinding. 

Betapa berat ancaman yang diberikan kepada umat manusia tentang bahaya riba.

BACA JUGA:  Dukungan untuk IJU Bukti Keseimbangan Lombok-Sumbawa

“Maka dari itu, berdosalah kita yang mengetahui tentang bahaya riba namun kita tetap membuarkan riba merajalela di negeri kita,” ungkapnya.

Terkait upaya-upaya yang harus dilakukan, Wabup menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah telah berupaya keras memberikan solusi melalui berbagai macam program,.

Seperti kartu pariri tani, pariri nelayan, pariri lansia, Bariri UMKM, dan berbagai program lainnya.

Tetapi memang pemenuhan keinginan masyarakat tidak bisa dibendug, dan selalu saja menjerat dirinya kepada rentenir.

Oleh karenanya, Wabup meminta kepada PD MES KSB agar dapat memikirkan di tahun 2022, di semua Kecamatan di KSB agar memiliki minimal satu koperasi syariah.

“Tiap-tiap koperasi kita suport dana 100 juta terlebih dahulu untuk di kelola. Jadi ketika kita menyetop masyarakat untuk berhubungan dengan riba,” tutupnya.(*)

 

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB