Siti Si Pengusaha Muda Lombok Tengah, Bisnis Camilan Omzet Ratusan Juta

15 Maret 2023 10:22

GenPI.co Ntb - Siti Kurniawati Putri membuktikan diri bahwa menjadi pengusaha sukses bisa dilakukan pasa usia muda.

Wanita 22 tahun itu menjadi salah satu pengusaha muda di Lombok Tengah berkat bisnis camilan yang diberi nama SIPNgemil.

Dia menggunakan bakso goreng (basreng) yang diberi bumbu dari rempah-rempah sebagai bahan baku.

BACA JUGA:  Pengusaha Kota Bima Ini Gerakkan Ekonomi Lewat Olahraga

Bisnis yang ditekuni Siti terbilang masih seumur jagung. Siti mulai menjalankan bisnis camilan pada Januari 2022.

Sebelumnya, dia berbisnis mi. Siti juga sudah membuka cabang bisnis mi miliknya di Lombok Tengah dan Mataram.

BACA JUGA:  Pengusaha Muda Ini Berdayakan Perempuan Kota Bima

Kisah sukses Siti tidak datang dari langit. Dia memulai usaha dengan modal terbatas dan tanpa dukungan orang tua.

"Modal awal cuma Rp 700 ribu. Itu pun awalnya kami tabung untuk biaya pernikahan. Setiap pertemuan, kami sepakat menabung sama-sama Rp 5 ribu," kata Putri kepada GenPI.co NTB, Selasa (14/3).

BACA JUGA:  Istri Hobi Makan Roti, Pengusaha Muda Kota Bima Sukses Bisnis Modern Bakery

Dia pun menghadapi banyak kendala lain, termasuk masih menumpang di rumah orang tuanya sebagai lokasi produksi.

Boks es sebagai tempat penyimpanan barang juga belum ada. Padahal, barang yang akan ditampung jumlahnya cukup banyak.

"Awalnya mengambil basreng di Surabaya. Namun, karena pengiriman banyak dan tidak ada tempat menampung, akhirnya sekarang mengambil di Mataram," ujar Putri.

Alumnus Jurusan Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram itu juga mengaku sempat mendapat sindiran pedas dari orang tuanya karena terjun ke dunia bisnis.

"Awalnya orang tua seperti tidak mengizinkan. Ibu bilang kepada saya ‘Sarjana, kok, kerjanya begini," ucap Putri.

Anak kedua dari pasangan M. Sabit dan Siti Khadijah itu akhirnya membuktikan bahwa usahanya mampu mendongkrak perekonomian dengan hasil yang cukup fantastis.

Omzet bisnis yang dikumpulkan Putri dalam sebulan mencapai ratusan juta rupiah per bulan.

 "Alhamdulillah sekarang omzetnya Rp 114 juta per bulan. Pendapatan bersih yang saya terima Rp 10 juta per bulan," kata Putri sambil menunjukkan pembukuan keuangan.

Putri mengaku terinspirasi membuka bisnis camilan basreng dari TikTok. Dia pun mencari tahu cara pembuatannya dari YouTube.

"Hanya sekali percobaan dan saya langsung suka rasanya. Setelah itu, saya coba promosikan di status WhatsApp dan banyak peminatnya," kata Putri.

 


Strategi pemasaran yang dilakukannya ialah dengan memanfaatkan berbagai akun media sosial (medsos), seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, dan TikTok.

Seiring banyaknya peminat, distributor ramai-ramai mengambil barang. Puluhan distributor tersebut dijadwalkan mengambil barang.

Dia menyadari, meski banyak yang membuat usaha camilan basreng, produk akan diburu konsumen asalkan kualitas terjaga.

"Sekarang lebih banyak dipromosikan distributor. Mereka mengirim jajanan ini sampai ke Hong Kong dan Singapura," ungkap alumnus SMAN 2 Praya itu.

Putri memproduksi camilan basreng di BTN Bonter, Kelurahan Tiwu Galih, Kecamatan Praya. Dia dibantu 17 tim yang didominasi mak-mak.

Dara berparas cantik itu sedari awal ingin memberikan manfaat bagi ibu-ibu yang mempunyai tanggungan anak dengan memberikan pekerjaan.

"Alhamdulillah sekarang saya bisa memberikan manfaat kepada mereka. Paling tidak hasilnya bisa membantu perkenomian keluarga," tutur Putri.

Dia mengaku sempat berhenti memproduksi karena merasa lelah. Namun, ibu-ibu yang menjadi timnya meminta agar kembali memproduksi basreng. 

Sebab, jika tidak bekerja, mereka tak mempunyai biaya pendidikan anak. Ibu-ibu itu mendapatkan bayaran lumayan.

"Mereka saya gaji per hari Rp 50 ribu. Lumayan untuk bantu kebutuhan biaya sekolah anak dan keperluan lainnya," kata Putri. (*)

 

 

 

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB