Kisah Inspiratif Iman Suryo, Pengusaha Muda dari Bima

06 Februari 2023 14:00

GenPI.co Ntb - Terlahir dari keluarga tukang tambal ban, Iman Suryo Wibowo kini menjadi buah bibir di Kota Bima.

Pasalnya, dalam usia begitu muda, dia menjadi pengusaha dengan pencapaian gemilang.

Iman adalah bukti, terlahir dari keluarga biasa namun berkat kerja keras mampu menjadi figur luar biasa.

"Hidup itu harus dari bawah, sebab hidup butuh proses,” katanya, Senin (6/2/2023).

Di akhir pekan, Iman masih melakukan aktivitas yang padat dalam menjalankan bisnisnya.

“Kebetulan saya sedang membuka lini bisnis baru. Jadi butuh koordinasi intensif,” ujarnya.

Sewaktu duduk di bangku SD, dia terbiasa menukar waktu bermainnya untuk memilih bekerja dan menghasilkan uang.

"Saya dididik berbeda oleh almarhum ayah. Sejak SD, kalau mau ada uang maka saya harus bekerja,” imbuhnya.

Pemuda 37 tahun ini, lahir dan besar di Kota Bima. Namun, ayahnya, Saripan, adalah perantau di sana.

Iman anak paling bontot dari tiga bersaudara. Saat orang tuanya merantau di era 1980-an, dua kakaknya masih kecil.

Iman menuturkan, ayahnya tidak tamat sekolah dasar. Datang ke Bima pun untuk menjadi tukang tambal ban.

Dari tambal ban, ayahnya membuka bengkel dan melayani ganti dan tambah oli.

Kemudian, berkembang lagi dan membuka usaha vulkanisir ban.

Usaha yang diberi nama Ulet Jaya itu, melayani ban vulkanisir untuk truk dan kendaraan pikap.

Semenjak masih SD, Iman sudah membantu seluruh pekerjaan ayahnya.

Mulai dari tambal ban, ganti dan tambah oli, hingga vulkanisir ban.

Hal itu, dia lakukan hingga duduk di bangku sekolah menengah atas.

Tangan dingin ayahnya, membuat Ulet Jaya semakin berkembang.

Seiring perkembangan usaha itu, ekonomi keluarga Iman pun membaik.

Iman ingat persis, selepas sekolah, dia bekerja di tempat usaha ayahnya, dan pulang pukul 17.00 Wita.

Dia tidak bermain, bersama teman-temannya meski silih berganti teman sebayanya datang mengajak.

“Saya bahkan sampai dijauhi teman-teman. Tapi itu dulu ya. Kalau sekarang tidak,” ucapnya.

Iman melanjutkan pendidikan tinggi, di Universias Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya.

Iman mengambil jurusan ekonomi, dengan konsentrasi pemasaran.

Pada 2008, dia menamatkan studi, lalu kembali ke kampung halaman.

Oleh ayahnya, Iman lalu diberi tanggung jawab menjadi manajer di Ulet Jaya.

Pelan dan pasti, usaha Ulet Jaya kian berkembang pesat. Usaha bengkel tersebut kian membesar.

Sudah ada juga usaha pengelasan dan mesin bubut. Sampai kemudian pada 2014, sang ayahanda tutup usia.

Di bawah kendali Iman, Ulet Jaya melakukan sejumlah ekspansi bisnis.

Hingga kini, tercatat tidak kurang dari 20 jenis lini bisnis yang dikelola Iman.

Ulet Jaya pun telah menjadi perseroan terbatas, dan menjadi perusahaan induk dari anak-anak usaha di bawahnya.

"Saya sudah terlalu cinta dengan kampung halaman. Seluruh usaha saya pun berpusat di Kota Bima," jelasnya .

Meski memiliki pusat usaha di Kota Bima, bukan berarti Iman tidak memiliki jejaring pengusaha di tingkat nasional.

Usaha kacang mete miliknya, sudah bermitra dengan pengusaha di Pulau Jawa untuk ekspor ke berbagai negara.

Dalam waktu dekat, Iman juga akan mendirikan Akademi Futsal di Kota Bima.

Akademi itu, franchise V8 atau akademi futsal yang didirikan legenda fustal Indonesia, Vennard Hutabarat.

“Sebentar lagi sudah penandatanganan MoU,” ungkapnya.

Secara khusus, Iman juga membangun dua lapangan futsal di Kota Bima.

Hingga periode kedua, Iman mendapatkan kepercayaan memimpin Asosiasi Futsal Kota Bima.(*)

Redaktur: Zainal Abidin Reporter: Ahmad Sakurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB