Setelah Lebaran, Jangan Lupa Perhatikan Gizi Seimbang

04 Mei 2022 02:00

GenPI.co Ntb - Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia cabang DKI-Jakarta (PDGKI-Jaya) dr. Ida Gunawan, M.S, Sp.GK, M.Kes (K), FINEM menyarankan masyarakat untuk mempertahankan asupan gizi seimbang setelah lebaran.

"Supaya selalu sehat setelah lebaran atau hari selanjutnya, karena kita masih di masa pandemi, jangan lupa makan dengan gizi seimbang," katanya dilansir dari Antara.

Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah mengingatkan masyarakat untuk mengatur asupan makanan sesuai dengan kebutuhan dan memilih jenis makanan yang baik untuk tubuh.

BACA JUGA:  Ini Alternatif Libur Lebaran Idul Fitri di NTB

Sayur dan buah sebaiknya memenuhi setengah piring, seperempat bagian untuk protein dan sisanya karbohidrat kompleks.

"Jangan terlalu banyak makan manis dan tepung-tepung," pesan dia.

BACA JUGA:  Menjaga Kolesterol Ketika Silaturahim Lebaran

Dalam pemilihan makanan yang mengandung protein, disarankan protein yang tak mengandung banyak minyak, sebagai contoh ikan, ayam tanpa kulit atau telur.

Daging merah diperbolehkan, tapi sebaiknya batasi konsumsi menjadi satu atau dua kali setiap pekan. Batasi juga makan gorengan yang mengandung banyak minyak.

BACA JUGA:  Idul Fitri di Pulau Lombok Disambut Festival Ngejot

Meski sudah tidak berpuasa, jadwal makan yang rutin disarankan tetap diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sehari, masyarakat bisa makan lima atau enam kali dengan komposisi tiga kali makan utama dan tiga kali camilan.

Dia mencontohkan, makan pagi pukul 7 pagi, lanjut dengan camilan pukul 10 pagi, kemudian makan siang pukul 1 siang, camilan pukul 4 sore dan makan malam pukul 7 malam.

Bila masih lapar, seseorang bisa menyantap camilan setelah makan malam.

Dia menambahkan, jangan lupa untuk kembali berolahraga dan aktif melakukan aktivitas sehari-hari.

"Jangan 'mager' (malas gerak), aktivitas harus dilakukan," ujar dia.

Olahraga yang dimaksud bukanlah aktivitas yang terlalu berat. Seseorang bisa melakukan olahraga kardio selama 150-300 menit per minggu dengan frekuensi 3-5 kali setiap minggu.

"Artinya kalau mau jalan kaki atau jogging lima kali seminggu, kira-kira butuh 30-60 menit saja per hari," kata Ida.

Selain olahraga kardio, latihan kekuatan seperti angkat beban yang ringan juga boleh dilakukan. Perempuan, misalnya, bisa berlatih dengan mengangkat beban seberat 1-2 kilogram.(*)

Redaktur: Febrian Putra

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co NTB